Kamis 23 May 2024 15:57 WIB

Kerusuhan di Kaledonia Baru Bikin Tambang Nikel Setop Produksi, Ada Andil Indonesia?

Indonesia dengan cepat berkembang menjadi raksasa nikel.

Red: Ahmad Fikri Noor
Seorang pria berdiri di depan mobil yang terbakar setelah kerusuhan di Noumea, Kaledonia Baru, Rabu, 15 Mei 2024.
Foto: AP Photo/Nicholas Job
Seorang pria berdiri di depan mobil yang terbakar setelah kerusuhan di Noumea, Kaledonia Baru, Rabu, 15 Mei 2024.

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Gelombang kerusuhan di Kaledonia Baru yang merupakan produsen nikel dunia, telah menghentikan operasi penambangan dan berdampak pada kenaikan harga mineral tersebut. Hal ini semakin menegaskan mengapa industri nikel Kaledonia Baru penting secara politik dan pasar global. Kondisi pertambangan nikel di Kaledonia Baru ternyata juga terdampak oleh masifnya perkembangan tambang nikel di Indonesia.

Dikutip dari Reuters, Kaledonia Baru memiliki cadangan nikel terbesar kelima di dunia. Mineral itu dikenal banyak digunakan dalam baja tahan karat dan semakin banyak digunakan untuk baterai kendaraan listrik. Pada 2023, Kaledonia Baru menduduki peringkat ketiga secara global dalam pencapaian produksi nikel yang ditambang.

Baca Juga

Industri pertambangan nikel di wilayah yang berada di Pasifik selatan itu sudah ada sejak abad ke-19 ketika wilayah tersebut dan penduduk asli Kanak dijajah oleh Perancis.

Tiga perusahaan nikel utama Kaledonia Baru adalah Koniambo Nickel SAS (KNS), Prony Resources New Caledonia (PRNC) dan Societe Le Nickel (SLN). Masing-masing memasok pabrik pengolahannya sendiri. Menurut pihak berwenang, ketiga perusahaan tersebut menciptakan sekitar 13.000 lapangan kerja langsung dan tidak langsung.

photo
Lokasi Kaledonia Baru - (AP Graphic)

KNS dimiliki oleh Provinsi Utara Kaledonia Baru dan perusahaan tambang global Glencore. Sementara, PRNC memiliki beberapa pemegang saham termasuk pedagang komoditas Trafigura. Sementara SLN - produsen nikel bersejarah di Kaledonia Baru, mayoritas dimiliki oleh grup pertambangan Prancis Eramet.

Gelombang kerusuhan di Kaledonia Baru telah membuat sebagian besar tambang berhenti beroperasi, sementara SLN telah melaporkan kerusakan akibat kebakaran pada konveyor di salah satu tambang. SLN juga telah mengurangi output ke kapasitas minimum di pabrik pengolahannya.

Kerusuhan tersebut mengerek kenaikan harga acuan nikel di London Metal Exchange ke level tertinggi dalam sembilan bulan, sebelum kemudian harga kembali turun. Berkurangnya produksi nikel Kaledonia Baru dapat mengikis pasokan global yang kini masih mengalami surplus.

Produksi Kaledonia Baru berada di bawah kapasitas penuh sebelum kerusuhan dan para analis memperkirakan harga akan dibatasi dalam jangka panjang dengan terus meningkatnya pasokan dari Indonesia.

Tambang dan pabrik pengolahan KNS telah menganggur sejak bulan Februari dan gangguan terus-menerus terhadap tambang SLN telah membatasi kapasitasnya.

photo
Tambang nikel di Kaledonia Baru. - (Wikimedia Commons)

Ketiga perusahaan tambang tersebut kehilangan pendapatan hampir terus menerus selama sedekade terakhir. Mereka mengandalkan dukungan finansial dari pemegang saham swasta dan Pemerintah Prancis, yang menyediakan dana sebesar 700 juta euro selama tahun 2016-2023.

Biaya energi dan tenaga kerja yang tinggi di wilayah terpencil telah menghambat para penambang, sementara kemunduran teknis juga berdampak buruk pada produksi.

Kaledonia Baru menghadapi persaingan ketat dari pemasok yang lebih murah yakni Indonesia. Indonesia dengan cepat berkembang menjadi raksasa nikel dan menyumbang lebih dari setengah nikel yang ditambang di seluruh dunia pada tahun 2023.

Ketegangan politik di Kaledonia Baru telah membentuk industri ini. Provinsi utara yang pro-kemerdekaan menentang ekspor bijih nikel mentah dan telah lama mengalami perselisihan izin dengan SLN, yang ingin memperluas pengiriman bijih.

Industri ini berada di ambang kehancuran tahun lalu ketika harga global anjlok dan setelah Eramet dan Glencore mengatakan mereka tidak akan lagi menyuntikkan dana.

Pemerintah Perancis telah merundingkan paket penyelamatan, termasuk komitmen untuk menyediakan logam bagi rantai pasokan baterai Eropa. Namun pembicaraan terhenti di tengah memburuknya hubungan antara partai pro-kemerdekaan dan loyalis.

Proposal tersebut mencakup pinjaman publik senilai ratusan juta euro dan subsidi energi serta perubahan izin pertambangan, ekspor, dan infrastruktur energi.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement