Rabu 10 Jul 2024 17:51 WIB

Erick Thohir Minta Tiktok Tingkatkan Investasi Digital di Indonesia

Potensi ekonomi digital Indonesia diproyeksikan mencapai Rp 4.500 triliun pada 2030.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir terus mendorong BUMN meningkatkan kolaborasi dengan UMKM, swasta, maupun investor luar negeri secara transparan dan profesional, terutama di sektor ekonomi digital.
Foto: Dok Republika
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir terus mendorong BUMN meningkatkan kolaborasi dengan UMKM, swasta, maupun investor luar negeri secara transparan dan profesional, terutama di sektor ekonomi digital.

EKBIS.CO,  JAKARTA-- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir meminta para investor asing termasuk Tiktok untuk meningkatkan investasi di Indonesia. Erick menyampaikan, Indonesia memiliki potensi ekonomi digital yang sangat besar.

Posisi ekonomi Indonesia disebut tidak hanya menjadi yang terbesar di Asia Tenggara, tetapi juga akan menjadi yang terbesar di dunia. Erick mengingatkan potensi ekonomi digital Indonesia mencapai Rp 4.500 triliun pada 2030.

Baca Juga

"TikTok harus berani invest lebih dari negara lain, jadi tolong sampaikan ke bos-bos TikTok, saya sudah pernah ketemu, jangan jadi strangers di Indonesia. Karena fakta ekonominya jauh lebih besar dari yang lain. Karena kalau yang lain dikasih 1, Indonesia mesti dikasih 4," ujar Erick di Jakarta, Rabu (10/6/2024).

Menurut Erick, Indonesia juga diproyeksikan akan masuk dalam 15 negara dengan ekonomi terbesar dunia pada 2029. Prediksi lain, posisi Indonesia bahkan berada si lima besar dunia pada 2045.

Lebih lanjut, Erick menekankan, tak ingin Indonesia hanya dipandang sebagai pasar bagi investor maupun negara lain. Menurut dia, BUMN harus memastikan adanya kolaborasi yang saling menguntungkan.

Hal itu juga merupakan bentuk komitmen dalam menjaga keseimbangan ekonomi di Indonesia. "Kita tidak antiinvestasi, tapi kita mau komitmen investasi yang sehat untuk Indonesia sehingga kita bisa memastikan pembukaan lapangan pekerjaan bisa terjamin, tumbuhnya pengusaha-pengusaha UMKM yang baru," kata Erick.

Sebelumnya, Erick mengatakan, perusahaan pelat merah harus bermitra dengan pelaku usaha swasta dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sebagai upaya mendapatkan keuntungan bersama. "Saya mendorong itu dan saya mendorong semua BUMN juga terbuka untuk berpartner dengan UMKM, private sector, investasi luar negeri secara transparan dan profesional," ujar Erick.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement