Wiwit juga meminta customer tidak asal dalam memberikan penilaian. Banyak driver, lanjut Wiwit, yang mengeluh karena mendapat bintang 1 tanpa alasan yang jelas.
"Customer juga harus tahu arti bintang dalam memberikan penilaian, lebih baik tidak usah kasih bintang kalau tidak tahu maksudnya daripada asal kasih bintang," kata Wiwit.
Seorang driver ojol, Prima, berharap kasus ini tidak menyurutkan kepercayaan masyarakat terhadap ojol. Prima mengatakan peristiwa yang melibatkan publik figur memiliki dampak terhadap ojol lain.
"Dengan kejadian itu banyak driver Gojek tertimpa dampaknya orderan sepi karena mungkin costumer takut pesan dan mendapat perlakuan serupa," ucap Prima.
Pria berusia 25 tahun itu menilai hal ini akan merugikan banyak driver yang menggantungkan hidupnya dari ojol tersebut. Prima juga berharap Gojek memiliki perhatian yang sama untuk customer maupun driver.
Prima mencontohkan sistem penilaian bintang 1 yang diberikan customer mendapat respons yang cukup cepat dari Gojek. Respons tersebut berbeda saat driver memberikan komplain terhadap customer.
"Driver juga bisa kasih bintang ke customer, tapi keluh kesah driver selalu slow respons dibandingkan costumer," ucap Prima.
Prima berharap peristiwa ini dapat menjadi pelajaran bagi driver dan customer. Prima menyebut driver dan customer harus sama-sama saling menghargai agar tidak terjadi hal serupa di kemudian hari.
"Kita sih berharap tetap banyak yang order Gojek karena kita bergantung sehari-hari ya dari Gojek ini," kata Prima.