EKBIS.CO, JAKARTA -- Badan Pengelola Tabungan Perumahan (BP Tapera) mencatatkan kinerja yang apik sepanjang 2023. Dalam laporan keuangannya, total dana kelolaan (asset under management/AUM) kontrak pengelolaan dana tapera (KPDT) konvensional Tapera mencapai Rp 7,23 triliun dari 3,07 juta peserta. Adapun nilai aktiva bersih (NAB) per unit mencapai Rp 1.086,86 dibandingkan saat peluncuran Rp 1.000.
Sementara KPDT syariah tapera mencetak return 6,08 persen. Total peserta KPDT tapera syariah mencapai 254,4 ribu dengan AUM Rp 508,9 miliar. NAB per unit KPDTS tapera mencapai Rp 1.060,81, dibandingkan saat peluncuran Rp 1.000.
Per Desember 2023, return gross KPDT konvensional sejak diluncurkan telah mencapai 10,86 persen, naik 5,49 persen dari tahun 2022 sebesar 5,37 persen. Adapun return gross peserta dalam setahun terakhir mencapai 5,48 persen, naik 2,29 persen dari tahun 2022 sebesar 3,19 persen. Sementara, return gross KPDT syariah sejak diluncurkan juga tinggi, mencapai 7,6 persen meningkat 4,55 persen dari 2022 sebesar 3,05 persen.
Adapun realisasi penyaluran pembiayaan dana Tapera konvensional dan syariah sepanjang 2023 mencapai hingga Rp 1.042 triliun dengan membangun 7.249 unit di 33 provinsi dan sebanyak 7.020 akad terealisasi yang bekerjasama dengan 23 bank penyalur Tapera.
Sebelumnya diketahui, sepanjang 2023 ada 10 bank penyalur tertinggi dalam penyaluran dana FLPP yang terdiri dari BTN sebanyak 126.269 unit, diikuti oleh BTN Syariah sebanyak 35.205 unit, BRI sebanyak 22.076 unit, diikuti BNI sebanyak 14.193 unit, Bank BJB sebanyak 7.744 unit, BSI sebanyak 4.360 unit, Bank Mandiri sebanyak 3.343 unit, BJB Syariah sebanyak 2.566 unit, Bank Sumselbabel sebanyak 1.910 unit serta Bank Sumselbabel Syariah sebanyak 1.230 unit.