Sementara pasar SBN mencatatkan net buy sebesar Rp 39,24 triliun (mtd) atau net buy senilai Rp 10,25 triliun (ytd).
“Pada industri pengelolaan investasi, tercatat nilai aset under management (AUM) tercatat Rp 841,37 triliun atau naik 1,34 persen (mtd) atau 2,02 persen (ytd). Dan tercatat net redemption Rp 1,42 triliun (mtd), namun secara ytd net redemption tercatat Rp 11,11 triliun,” jelasnya.
Di sisi penggalangan dana pada securities crowdfunding (SCF), Inarno menyebut sejak pemberlakuan ketentuan SCF hingga 30 agustus 2024 telah terdapat 17 penyelenggara yang mendapatkan izin dari OJK. Yakni dengan 604 penerbitan efek, 161 ribu pemodal, dan total dana SCF yang dihimpun dan teradministrasi di KSEI sebesari Rp 1,18 triliun.
Ia melanjutkan, dalam bursa karbon, sejak diluncurkan pada 26 september 2023 hingga 30 agustus 2024, tercatat ada 75 pengguna jasa yang mendapatkan izin dengan total volume 613 ribu ton CO2 ekuivalen dan akumulasi nilai Rp 37,05 miliar.
“Di sisi kebijakan, kami akan terus mendorong industri keuangan pasar modal dan perluasan inklusi keuangan pasar modal untuk mendukung pertumbuhan ekonomi sebagaimana peringatan 47 tahun diaktifkannya kembali pasar modal Indonesia,” jelasnya.