EKBIS.CO, JAKARTA -- Ahli Utama Pengembang Kewirausahaan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM), RS Hanung Harimba Rachman mengatakan, saat ini pemerintah gencar mendorong agar UMKM masuk ke ranah digital. Sebab di tengah pesatnya perkembangan teknologi, digitalisasi berperan penting dalam membuat UMKM terus berkembang.
"Untuk memanfaatkan digitalisasi, kita membantu UMKM agar bisa masuk ke pasar digital. Target kita adalah 30 juta UMKM bisa masuk ke pasar digital," jelasnya dalam Forum Diskusi Merdeka Barat 9 (FMB9) dengan tema ‘Satu Dekade Membangun Indonesia Maju’ dikutip Rabu (11/9/2024).
Meski begitu, digitalisasi juga membawa tantangan seperti praktik perdagangan yang tidak sehat. Untuk menghadapinya, pemerintah melakukan penataan e-commerce dan perbaikan regulasi sesuai instruksi Presiden.
"Kita menghadapi ancaman e-commerce dari China dan mendorong UMKM untuk bertransformasi menjadi lebih kompetitif di pasar internasional," jelas Hanung.
Proyeksi kontribusi UMKM terhadap PDB ke depannya bisa mencapai lebih dari 60 persen jika sektor ini terus mendapatkan dukungan dan perlindungan yang tepat. Melalui berbagai kebijakan dan dukungan, UMKM diharapkan dapat berkontribusi lebih besar terhadap perekonomian nasional dan menjadi lebih kompetitif di pasar global.
Dengan adanya berbagai upaya dan kebijakan yang diterapkan, diharapkan sektor UMKM dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi yang signifikan bagi perekonomian Indonesia. Sebagai sektor yang sangat vital, dukungan berkelanjutan dan inovasi akan menjadi kunci keberhasilan UMKM dalam mendukung ekonomi nasional.
Diketahui, UMKM memainkan peran krusial dalam perekonomian Indonesia dalam Produk Domestik Bruto (PDB) negara. Kontribusi signifikan ini menjadikan UMKM sebagai tulang punggung ekonomi nasional sekitar 60 persen. Namun, walaupun angkanya cukup besar, tetapi produktivitasnya masih rendah karena pembaginya oleh 97 persen lapangan kerja Indonesia.