Selasa 08 Oct 2024 12:59 WIB

IHSG Melemah, Simak Rekomendasi Trading Pekan Ini 

Dalam satu pekan terakhir, IHSG ditutup melemah tajam sebesar 2,61 persen.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Gita Amanda
 Dalam satu pekan terakhir, IHSG ditutup melemah tajam sebesar 2,61 persen, (ilustrasi)
Foto: Republika/Prayogi
Dalam satu pekan terakhir, IHSG ditutup melemah tajam sebesar 2,61 persen, (ilustrasi)

EKBIS.CO,  JAKARTA -- Di tengah fluktuasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan tekanan pada sektor perbankan, investasi menjadi topik hangat bagi banyak orang. Dalam satu pekan terakhir, IHSG ditutup melemah tajam sebesar 2,61 persen atau 200 poin ke level 7496, dengan net sell asing yang mencapai lebih dari Rp 4,9 triliun. Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT), Imam Gunadi, mengungkapkan beberapa sentimen yang memengaruhi pasar pada pekan lalu.

“Salah satu faktor utama yang memengaruhi pasar adalah stimulus yang diluncurkan oleh pemerintah China untuk meningkatkan aktivitas ekonomi yang melemah,” terangnya dalam keterangan dikutip Selasa (8/10/2024).

Baca Juga

Selanjutnya, konflik berkepanjangan di Timur Tengah, terutama di Lebanon, telah menyebabkan lonjakan harga minyak lebih dari 9 persen untuk jenis Brent dan WTI. “Jika harga energi naik, maka dampaknya dapat memperburuk kondisi ekonomi kita (Indonesia),” ujar Imam.

Selain itu, rilis data inflasi AS pada Kamis (10/10/2024) nanti juga akan menjadi fokus utama pasar. Inflasi tahunan diproyeksikan turun dari 2,5 persen menjadi 2,3 persen, mendekati target The Fed. “Jika data yang dirilis sesuai ekspektasi atau lebih rendah, ini bisa menjadi katalis positif bagi pasar,” terang Imam.

Imam menambahkan, jika ketegangan yang terjadi di Timur Tengah terus berlanjut dan serangan yang melanda Beirut masih terjadi, maka dapat berdampak pada harga minyak dan inflasi global. Meskipun konflik ini memberikan keuntungan bagi emiten di sektor migas, dampak negatifnya pada ekonomi secara keseluruhan tetap perlu diperhatikan.

Imam menambahkan, Data Consumer Confidence yang akan dirilis di Indonesia juga penting, mengingat lebih dari 50 persen pertumbuhan ekonomi Indonesia bergantung pada konsumsi rumah tangga. Kenaikan indeks ini dapat menjadi sentimen positif bagi pasar.

Berikut empat rekomendasi produk untuk trading pekan ini:

1. Reksa Dana Power Fund Series (PFS): Dengan fokus pada IDX High Dividend 20 (XIHD), Imam merekomendasikan buy on breakout di level 707. PFS ini menawarkan stabilitas di tengah gejolak pasar.

2. BUMI (Buy on Breakout): Perusahaan tambang ini diharapkan mendapatkan manfaat dari kenaikan harga minyak. Rekomendasi buy di support 156 dan resist di 132.

3. ICBP (Buy): Dalam situasi ketidakpastian, sektor consumer non-cyclic seperti ICBP menjadi pilihan defensif. Rekomendasi buy di support 12.875 dan resist di 11.825.

4. LSIP (Buy): Dengan harga minyak sawit yang mendekati level tertinggi, LSIP mendapatkan momentum positif. Rekomendasi buy di support 1100 dan resist di 995.

“Perlu diingat, dalam situasi pasar yang bergejolak ini, penting bagi investor untuk tetap waspada dan memilih produk yang stabil. Dengan memperhatikan sentimen global dan domestik, serta rekomendasi dari para analis, diharapkan para trader dapat mengambil keputusan yang bijak di tengah ketidakpastian ini,” harapnya.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement