Sabtu 12 Oct 2024 06:40 WIB

Asosiasi Eksportir Buah dan Perusahaan Digital Sepakat Digitalisasi Persingkat Distribusi

Transaksi digital di Indonesia dinilai cukup pesat.

Red: Muhammad Hafil
Direktur Utama PT TDC sedang mempresentasikan ke Merchant tentang cara mengunakan aplikasi Poskulite.
Foto: Dok Republika
Direktur Utama PT TDC sedang mempresentasikan ke Merchant tentang cara mengunakan aplikasi Poskulite.

EKBIS.CO, JAKARTA -- Asosiasi Eksportir Sayuran dan Buah Indonesia (AESBI) dan PT Trans Digital Cemerlang (TDC) membenarkan Perkembangan transaksi digital mempersingkat jalur distribusi bagi para pelaku usaha.

Ketua AESBI Sandy Widjaja mengatakan transaksi digital turut membantu perkembangan dalam perdagangan di dunia usaha sayuran dan buah di Indonesia.

Baca Juga

"Transaksi digital di Indonesia cukup pesat di mana sekarang dari sumber bisa menjualkan hasilnya langsung ke end user," ujar Sandy di Jakarta, Jumat.

Indra, praktisi dan juga Dirut Utama PT TDC yang merupakan perusahaan keuangan digital membenarkan efisiensi dan keuntungan yang dirasakan oleh penguna QRIS. “Contohnya produk kami, Poskulite yang menyediakan layanan QRIS. Tidak perlu bayar untuk diunduh, gratis, dan fiturnya mudah dipelajari,” ujarnya.

Ia mencontohkan fitur Kasirku di posku lite merupakan fitur utama untuk berjualan. Dengan Fitur Kasirku, pengguna dapat menerima pembayaran secara fleksibel melalui Cash, QRIS, dan Bank Transfer. “Jadi, baik pelanggan yang ingin membayar tunai maupun yang lebih suka transaksi digital dapat dilayani dengan mudah,” tambahnya.

Indra mengatakan saat ini pihaknya sedang mengembangkan PPOB atau Payment Point Online Bank yakni sistem pembayaran secara online dengan memanfaatkan fasilitas perbankan. Dalam hal ini, pembayaran yang dimaksud bisa bermacam-macam, mulai dari PLN, BPJS, PDAM, telepon, pulsa, internet, paket data, asuransi, kartu kredit, multi finance, hingga voucher game.

“Semakin besar manfaatnya, semakin mudah pengunaannya dan gratis, pasti diminati masyarakat. Transaksi digital itu suatu keniscayaan, suka atau tidak, putaran ekonomi Indonesia akan semakin digital,” ujarnya.

Terkait dengan sosialisasi, Indra menyakini baik asosiasi seperti Fintech, ASPI, BI dan perusahaan aggregator seperti TDC terus melakukan kampanye manfaat dari pengunaan QRIS ke komunitas atau asosiasi UMKM.

Menurut Indra, masih minimnya wawasan dan literasi yang ada, membuat masyarakat, khususnya pelaku usaha masih takut menggunakan aplikasi digital tersebut. Padahal, kata dia aplikasi kasir digital memiliki banyak manfaat, salah satunya pencatatan transaksi, arus keluar masuk barang atau uang dalam menjalankan bisnis lebih aman dan terpercaya.

Indra juga sepakat pentingnya pendidikan dan pendampingan konsultasi keuangan kepada UMKM terutama dalam penyusunan laporan keuangan yang berkualitas. Namun, Indra berharap perusahaan yang melakukan pendampingan dan konsultasi keuangan digital sudah memiliki ISO 9001:2015 tentang managemen mutu, ISO 37001:2016 Tentang Sistem Managemen anti Penyuapan, dan ISO 27001:2022 tentang system keamanan Informasi

Yuk gabung diskusi sepak bola di sini ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement