Senin 14 Oct 2024 14:54 WIB

ESDM: Lebih dari 60 Blok Migas Disiapkan untuk Lima Tahun ke Depan

Indonesia harus memperkuat ketahanan energi melalui eksplorasi yang masif.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Friska Yolandha
Melalui PT Pertamina EP Cepu, PHE menemukan potensi sumber daya migas di sumur Tedong (TDG)-001 yang berada di area Kecamatan Mamosalato, Kabupaten Morowali Utara, Sulawesi Tengah.
Foto:

Dwi menyampaikan apresiasi kepada para explorationists SKK Migas maupun di Kontraktor KKS karena dalam perjalanan lima tahun sudah melakukan cukup banyak pekerjaan dengan melakukan pengeboran 130 sumur eksplorasi, 11 study regional dan lebih dari 600 study G&G.

"SKK Migas dan KKKS sudah melaukan survei seismik 2D sepanjang sekitar 48.500 km, survei 3D seluas sekitar 10.000 km2 serta aktivitas 4 full tensor gradiometry seluas sekitar 250.000 km2. Ini adalah bukti kegiatan eksplorasi migas yang masif untuk menemukan cadangan baru”, ujar mantan Direktur Utama Pertamina itu. 

Menurut Dwi, kegiatan eksplorasi ini benar-benar mendapatkan dukungan pemerintah. Sehingga banyaknya penemuan migas dalam lima tahun terakhir, termasuk giant discovery Geng North dan Layaran-1. "Ini menunjukkan komitmen Pemerintah mendorong penemuan migas untuk mencapai target jangka pendek maupun jangka panjang," ujarnya.

Penemuan migas belum sepenuhnya bisa dimanfaatkan dan diproduksikan. Terkait hal tersebut, di saat ada potensi cadangan yang tidak dikembangkan, artinya ada proyek negara yang tersandera. "Saat ini SKK Migas sedang melakukan evaluasi terhadap idle fields, stranded POD dan undeveloped discoveries yang ada,"  tutur Dwi.

Ia menyebutkan sesuai Kepmen No.110/ 2024 tentang Pedoman Pengembalian Bagian Wilayah Kerja Potensial yang Tidak Diusahakan dalam Rangka Optimalisasi Produksi Minyak dan Gas Bumi.  Dia menerangkan bahwa untuk lapangan yang undeveloped field lebih dari tiga tahun, stranded POD lebih dari dua tahun, undeveloped discovery lebih dari tiga tahun akan dilakukan tindakan antara lain.

"Kami tegaskan Januari 2025 nanti akan ada rekomendasi SKKK Migas yang mencakup empat opsi yang diberikan yaitu dikerjakan sendiri (dapat mengajukan insentif), dikerjakan bersama badan usaha, menunjuk KSO atau dikembalikan ke negara," terang Dwi.

Deputi Eksplorasi Pengembangan Dan Manajemen Wilayah Kerja SKK Migas Benny Lubiantara menekankan pentingnya forum ini sebagai wadah bagi pemimpin industri untuk berkolaborasi dan berinovasi. 

Benny menegaskan forum ini sebagai upaya yang strategis dan menyeluruh dan menjawab tantangan yang semakin kompleks untuk migas di Indonesia. Forum ini bertujuan menjadi acara transformasional dan membentuk masa depan energi migas di Indonesia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement