Sabtu 19 Oct 2024 14:05 WIB

UMKM di Bandung Ini Bersyukur Rasakan Ketenangan dengan Perlindungan Asuransi Mikro

Ada ratusan warga yang hidupnya bergantung kepada usaha konveksi di wilayah ini.

Red: Gilang Akbar Prambadi
Pimpinan Wilayah II Askrindo, Henry Sabar (kiri), Pemilik UMKM Kampoeng Rajut Binong, Nina Winarti dan Direktur Bisnis Askrindo, Budhi Novianto (kanan bawah).
Foto: Dok. Bumn
Pimpinan Wilayah II Askrindo, Henry Sabar (kiri), Pemilik UMKM Kampoeng Rajut Binong, Nina Winarti dan Direktur Bisnis Askrindo, Budhi Novianto (kanan bawah).

EKBIS.CO,  BANDUNG – "Yang penting saya mah usaha jalan supaya para pegawai bisa digaji, bisa makan untuk keluarganya." Demikian kalimat yang diucapkan oleh Nina Winarti, pelaku UMKM rajut di Kota Bandung, Jawa Barat.

Nina merupakan pengusaha kecil rumahan yang bergerak di bidang konveksi. Memanfaatkan rumah sederhana dua lantai di sebuah gang sempit di Binong Jati, Kota Bandung, Jawa Barat, UMKM yang ia kelola telah melahirkan lapangan kerja. Wilayah tersebut dikenal sebagai Kampoeng Rajut.

Baca Juga

Ada ratusan warga yang hidupnya bergantung kepada usaha konveksi di wilayah ini. Nani sendiri memiliki 25 pegawai yang tak hanya berasal dari Bandung.

"Pegawai saya dari Garut, dari Purwakarta juga ada, mereka serius bekerja aplusan (shift) untuk biaya hidup keluarga," kata dia.

Wanita berusia 46 tahun ini mengatakan, bisnis konveksi rumahan dinaungi ketidakpastian omzet. Menurut dia, terkadang usahanya bisa menuai profit, tapi tak jarang hanya cukup untuk membayar upah para pekerja.

Maka dari itu, ia mengatakan, selalu terus memanjatkan doa agar rezeki yang didapat melalui usaha mikronya ini bisa terus bertahan, sehingga para pekerjanya bisa terus meraih pemasukan rutin. "Honor seorang bisa sejuta rupiah maksimal per pekan, tapi itu tergantung kecepatan dia bekerja," ujar Nani.

Ibu dua anak ini mengakui, usahanya ditopang oleh pinjaman kredit. Saat ini, Nani bersyukur karena mengambil langkah penting dalam bisnisnya dengan mengikuti program Asuransi Mikro dari BUMN Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo).

"Per tahun bayarnya Rp 40 ribu. Dengan asuransi jadi lebih tenang dalam menjalankan usaha," kata Nani.

Direktur Bisnis PT Askrindo, Budhi Novianto, mengatakan, pihaknya konsisten dalam mendukung serta memberi perlindungan bagi UMKM. Diketahui, UMKM menjadi salah satu penopang ekonomi nasional. Itu karena UMKM mencakup sekitar 99% total unit usaha di Indonesia, berkontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional hingga 60,51%, serta menyerap hampir 97% dari total tenaga kerja di Indonesia. Saat ini, kontribusi UMKM kepada ekspor nasional baru mencapai sekitar 15,7% dari total ekspor nasional, masih di bawah Singapura (41%) dan Thailand (29%). Tak dimungkiri, peran UMKM di Indonesia memiliki peranan penting bagi perekonomian Indonesia.

Askrindo yang merupakan anggota Holding Asuransi dan Penjaminan, Indonesia Financial Group (IFG) turut serta mendukung pembangunan ekonomi nasional terutama program pemerintah dalam pengembangan UMKM.

“Dengan besarnya potensi UMKM di Indonesia, ini juga merupakan peluang bagi kami dalam memproteksi bisnis UMKM dan juga bagian dari Literasi Asuransi kepada masyarakat. Dalam hal ini, proteksi merupakan pilar penting untuk manajemen risiko yang akan terjadi pada para pelaku UMKM seperti ibu Nani ini, di samping risiko lain, seperti aset, diri, transaksi, dan operasional bisnis,” kata Budhi.

Dengan risiko seperti itu, kata dia, pelaku UMKM saat ini perlu memiliki kesadaran terhadap asuransi dan memandang bahwa proteksi yang dimiliki dapat meminimalkan risiko untuk memproteksi keberlanjutan usaha. Asuransi Mikro Usahaku dari Askrindo yang preminya cukup kecil hanya Rp 40 ribu per tahun dan nilai pertanggungan untuk Usaha menetap Rp5 juta serta Usaha bergerak Rp2,5 juta, pihaknya akan memberikan santunan berupa uang apabila peserta asuransi mengalami kerusakan tempat usaha akibat terjadinya salah satu atau beberapa musibah yang tercantum dalam polis.

“Askrindo menjamin kemudahan bagi UMKM yang ingin melindungi usahanya dari sejumlah risiko. Dengan premi yang kecil mereka akan mendapatkan manfaat yang besar sehingga terhindar dari kerugian," kata Budhi.

Budhi melanjutkan, melalui Asuransi Mikro, Askrindo juga ingin meningkatkan literasi asuransi pada masyarakat Indonesia yang tingkat pemahaman asuransinya masih cenderung rendah. Adapun produk asuransi mikro yang dimiliki Askrindo bukan hanya Asuransi Mikro Usahaku saja, tetapi Asuransi Mikro Rumahku, dan Asuransi Mikro Bahari (untuk nelayan). Askrindo menegaskan bahwa pihaknya akan konsisten mendukung UMKM secara berkelanjutan dengan menjadi partner yang terpercaya untuk solusi perlindungan.

 

sumber : Bumn
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement