EKBIS.CO, JAKARTA -- Presiden ke-8 RI Prabowo Subianto kembali menunjuk Airlangga Hartarto sebagai Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian dalam Kabinet Merah Putih. Sebelumnya, Airlangga juga menjabat posisi ini serta pernah menjadi Menteri Perindustrian di kabinet Presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla.
Jejak karier Airlangga Hartarto sangat beragam, baik di bidang ekonomi maupun politik. Ia pernah menjabat sebagai Ketua Asosiasi Emiten Indonesia dari tahun 2011 hingga 2014, dan juga sebagai Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) pada periode 2006-2009. Selain itu, ia menjabat sebagai Ketua Dewan Insinyur PII dari 2009 hingga 2012. Di dunia politik, selain perannya sebagai menteri, Airlangga pernah menjadi Ketua Komisi VII DPR RI pada periode 2006-2009 dan 2009-2014, serta menduduki kursi Ketua Komisi VI.
Berdasarkan penelusuran Republika pada Senin (21/10/2024) di laman e-LHKPN KPK, total kekayaan yang dilaporkan Airlangga mencapai Rp 411,68 miliar per 26 Maret 2024. Jika dibandingkan dengan laporan sebelumnya, terjadi penurunan sebesar Rp 42,71 miliar atau sekitar 9,4 persen, menunjukkan adanya fluktuasi dalam portofolio kekayaannya.
Dalam rincian asetnya, Airlangga memiliki tiga tanah dan bangunan di Jakarta Selatan dengan nilai masing-masing Rp 10,99 miliar, Rp 31,75 miliar, dan Rp 13,28 miliar. Selain itu, ia juga memiliki tanah seluas 3400 meter persegi di Gianyar yang bernilai Rp 122,4 juta. Menariknya, ia memiliki bangunan di Australia seluas 200 meter persegi dengan nilai mencapai Rp 31,22 miliar, mencerminkan jangkauan investasi yang luas. Namun, tercatat aset di Bogor miliknya mengalami penurunan nilai menjadi Rp 6,08 miliar.
Dalam hal kendaraan, Airlangga memiliki beberapa mobil, termasuk BMW 740 LI tahun 2019 yang kini bernilai Rp 825 juta, meningkat signifikan dari Rp 325 juta sebelumnya. Total nilai semua kendaraan yang dimilikinya mencapai Rp 2,89 miliar, menambah keragaman aset yang dimiliki.
Selain itu, Airlangga memiliki surat berharga senilai Rp 56,43 miliar dan kas serta setara kas senilai Rp 305,84 miliar. Meski begitu, ia juga memiliki utang sebesar Rp 78,91 miliar. Setelah memperhitungkan utang tersebut, total kekayaan bersih Airlangga Hartarto tercatat mencapai Rp 411,68 miliar, menunjukkan bahwa ia tetap berada di posisi yang kuat meskipun ada penurunan nilai aset.