Selasa 22 Oct 2024 23:41 WIB

Perusahaan Alkes Beurer Ungkap Alasan Bangun Fasilitas Produksi di Indonesia

Beurer Indonesia Technology diperkirakan akan menyerap 50 hingga 100 staf lokal.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Friska Yolandha
Produsen alat kesehatan asal Jerman, PT Beurer Indonesia Technology, meresmikan pembukaan pabriknya di Kendal Industrial Park, Kawasan Ekonomi Khusus Kendal, Jawa Tengah (Jateng), Selasa (22/10/2024). Acara peresmian dihadiri Sekretaris Daerah Jateng Sumarno, Dirjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan Lucia Rizka Andalusia, Direktur Promosi Wilayah Amerika-Eropa Kementerian Investasi dan Hilirisasi Sri Endang Novitasari, serta CEO Beurer GmbH Marco Bühler.
Foto:

Peresmian pabrik PT Beurer Indonesia turut dihadiri Sekretaris Daerah Jateng Sumarno, Dirjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Lucia Rizka Andalusia, serta Direktur Promosi Wilayah Amerika-Eropa Kementerian Investasi dan Hilirisasi Sri Endang Novitasari. Sri mengatakan, pemerintah sudah memfasilitasi persiapan investasi Beurer sejak 2021. Kala itu Beurer masih mengkaji apakah akan membuka pabriknya di Indonesia atau negara lain di Asia. 

Beurer akhirnya menandatangani kesepakatan investasi di Pavilion Indonesia di sela-sela acara International Hannover Messe 2023. Kala itu proses penandatanganan disaksikan langsung Airlangga Hartarto selaku menteri koordinator bidang perekonomian dan Agus Gumiwang Kartasasmita selaku menteri perindustrian. 

"Mereka memilih indonesia. Kami sangat mengapresiasi sekali dari sisi pemerintah. Tentu saja dengan adanya Beurer ini bisa membuka peluang-peluang lapangan kerja dan bisa meningkatkan kemandirian nasional karena kita punya potensi yang besar dari segi market," ungkap Sri Endang Novitasari.

Dia menambahkan, total investasi PT Beurer Indonesia Technology mencapai Rp179 miliar. "Tapi baru terealisasi Rp107 miliar per triwulan ketiga. Nanti kan masih ada triwulan keempat. Sudah hampir terealisasi semuanya," ucapnya. 

Sementara untuk penyerapan tenaga kerja, PT Beurer Indonesia Technology diperkirakan akan merekrut antara 50 hingga 100 pekerja lokal. "Karena memang mereka (Beurer) menggunakan teknologi tinggi," kata Sri. 

Sementara itu Dirjen Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes Lucia Rizka Andalusia mengapresiasi pembukaan pabrik PT Beurer Indonesia Technology di Kawasan Industri Kendal. Dia mengungkapkan, saat ini hanya 20 persen alat kesehatan di Indonesia yang diproduksi di dalam negeri. "Kita masih 80 persen tergantung dari produk impor," ucapnya. 

Lucia mengatakan, PT Beurer Indonesia Technology memproduksi alat-alat kesehatan yang dibutuhkan di dalam negeri, salah satunya alat pengukur tekanan darah. "Dengan adanya industri alat kesehatan di Indonesia, tentunya kita tidak tergantung pada produk impor. Selain itu juga harga yang terjangkau, jadi dapat dibeli masyarakat Indonesia," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement