EKBIS.CO, JAKARTA -- PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI mendapat kepercayaan mengoperasikan Kereta Api Perintis di Sulawesi Selatan (Sulsel). VP Public Relations KAI Anne Purba menyampaikan operasional kereta api ini melayani dua rute perjalanan yaitu Stasiun Mandai hingga Stasiun Garongkong PP dengan jarak tempuh 82 km dan Stasiun Mangilu hingga Stasiun Garongkong PP dengan jarak tempuh 58 km.
“Saat ini terdapat 53 orang personel yang mendukung operasional KA Perintis Sulsel dengan rincian 23 orang dari KAI dan 30 orang dari PT Sulsel Citra Indonesia (Perseroda)," ujar Anne dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (28/10/2024).
Anne mengatakan KAI dan PT SCI bersama-sama membentuk konsorsium untuk memastikan kelancaran operasional kereta api pertama di Pulau Sulawesi. Anne menjelaskan saat ini telah tersedia dua sarana kereta jenis Kereta Rel Diesel Elektrik (KRDE) dengan enam perjalanan kereta per hari.
Anne menyampaikan kereta ini melayani 11 stasiun, yaitu Mandai, Maros, Ramang-ramang, Pangkajene, Mangilu, Labakkang, Ma’rang, Mandalle, Tanete Rilau, Barru, dan Garongkong. Anne menyebut terdapat 1.830 perjalanan kereta api dengan tingkat ketepatan waktu berangkat mencapai 93 persen dan kedatangan 94 persen pada periode Januari hingga September 2024.
"Ini tentunya menjadi awal yang baik untuk pengoperasian kereta api pertama yang hadir di Pulau Sulawesi," sambung Anne.
KAI dan SCI, lanjut Anne, berkomitmen memastikan masyarakat Sulawesi dapat menikmati transportasi kereta api yang aman, nyaman, dan tepat waktu. Rencananya, rute kereta akan diperpanjang hingga Pare-Pare dengan jarak sekitar 142 km.
"KAI akan terus menjalin kolaborasi dengan pemerintah, pemerintah daerah, perusahaan daerah, serta pemangku kepentingan terkait untuk menjamin kelancaran pengoperasian proyek strategis nasional ini," ucap Anne.
KAI, lanjut Anne, akan menerapkan standar keselamatan dan kenyamanan yang tinggi agar setiap perjalanan aman dan menyenangkan. Anne mengatakan kehadiran kereta api ini tidak hanya meningkatkan aksesibilitas antardaerah, tetapi juga membuka peluang ekonomi yang lebih luas bagi warga setempat.
"Dengan transportasi yang lebih efisien, masyarakat dapat dengan mudah mengakses layanan pendidikan, kesehatan, dan peluang kerja," lanjut Anne.
Anne menilai kehadiran kereta api Sulsel merupakan bentuk dukungan KAI terhadap program pemerintah untuk menghadirkan infrastruktur modern yang merata di seluruh wilayah Indonesia, termasuk daerah terpencil. Dengan konektivitas yang lebih baik, Anne meyakini, masyarakat dapat lebih terhubung satu sama lain serta mendorong pertumbuhan sosial dan budaya yang jauh lebih harmonis.