Sebagai kapal kategori aframax, Kapal Gamsunoro beroperasi di berbagai perairan internasional seperti Asia, Eropa, Timur Tengah, dan Afrika sejak 2021, dan segera memperluas jangkauan ke Amerika. Kapal ini juga telah dilengkapi dengan berbagai peralatan standar internasional termasuk Panama Chock dan Suez Canal Certificate, yang memastikan kelancaran operasional di terusan internasional seperti Terusan Panama dan Terusan Suez.
Docking Kapal MT Gamsunoro ini juga jadi momentum penyesuaian fitur kapal untuk melintasi kawasan-kawasan tertentu. Penyesuaian fitur pada kapal pengangkut minyak mentah terbesar ketiga milik Pertamina ini dilakukan untuk memenuhi regulasi baru yang berlaku untuk melintasi Terusan Panama.
PIS sendiri saat ini telah melayani di lebih dari 60 rute internasional dan lebih dari 30 klien internasional, dengan dua kantor perwakilan di Asia Pasifik (Singapura) dan Timur Tengah (Dubai) untuk memenuhi kebutuhan mitra pihak ketiga. Dengan jangkauan tersebut, PIS berupaya menatap kapitalisasi pasar hingga 8,9 miliar dolar AS pada 2034.
Transformasi bisnis dan operasional yang kian modern berhasil mengantarkan PIS sebagai pemain logistik maritim terbesar di Asia Tenggara dan salah satu yang diperhitungkan di dunia. Salah satu indikator tersebut ialah terus meningkatnya porsi pasar non-captive PIS yang pada semester I-2024 sudah mencapai 19,2% dengan 80% di antaranya datang dari klien internasional.
“Kita sadar bahwa kepercayaan klien terhadap layanan PIS begitu besar sehingga keandalan kapal adalah salah satu prioritas utama kami,"ujar Vega.
Sebagai catatan, Kapal Gamsunoro pada awal tahun ini berhasil melintasi Laut Merah dan meneruskan pelayaran di Terusan Suez di tengah intensitas perairan yang menghangat. Saat itu, Kapal Gamsunoro tengah mengangkut kargo minyak mentah dan berhasil mengarungi lautan menuju perairan Amerika Serikat. Keberhasilan itu menandai keandalan armada dan awak kapal PIS dalam menavigasi tantangan di perairan internasional.