"Kami memastikan pembangunan dilakukan dengan mempertimbangkan aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola yang baik, sehingga dampaknya terasa langsung bagi masyarakat," sambung Adjib.
Adjib menyebut kehadiran rest area di sepanjang jalan tol akan menjadi motor penggerak pertumbuhan UMKM. Hingga lebih dari 70 persen ruang di rest area akan dialokasikan untuk pelaku usaha kecil dan menengah.
"Hal ini membuka peluang bagi produk lokal, seperti kerajinan khas, makanan tradisional dan produk pertanian olahan untuk menjangkau pasar yang lebih luas. Dengan meningkatnya mobilitas, potensi kunjungan ke UMKM lokal diperkirakan akan naik hingga 50 persen," ucap dia.
Selain manfaat ekonomi, Adjib mengatakan proyek ini juga dilengkapi dengan infrastruktur canggih seperti Jembatan Balance Cantilever di Sungai Musi yang dilengkapi modul Structure Health Monitoring System (SHMS). Hal ini berguna untuk memonitor kesehatan struktur jembatan, memantau perubahan kekuatan struktur akibat beban yang bekerja secara real time baik saat proses konstruksi hingga masa operasional.
Adjib menyampaikan jembatan ini dirancang tidak hanya sebagai penghubung, tetapi juga ikon baru kemajuan infrastruktur di Sumatera. Hutama Karya memastikan pembangunan dilakukan dengan teknologi terkini, seperti digital construction, untuk mempercepat proses dan menjaga kualitas.
"Strategi ini memungkinkan pengerjaan lebih efisien sekaligus memastikan standar keamanan yang tinggi. Ketika rampung, JTTS akan memangkas waktu tempuh dari Palembang ke Jambi hingga lebih dari separuh waktu perjalanan saat ini," kata Adjib.
Adjib menambahkan Hutama Karya saat ini telah membangun Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) sepanjang 1.235 km, termasuk dengan jalan tol dukungan konstruksi. Adjib menyampaikan ruas yang telah beroperasi secara penuh diantaranya yakni Tol Bakauheni –Terbanggi Besar (140 km), Tol Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung (189 km), Tol Palembang – Indralaya (22 km), Tol Medan – Binjai (17 km), Tol Pekanbaru – Dumai (132 km), Tol Sigli Banda Aceh Seksi 2 – 6 (49 km) serta Tol Binjai – Langsa Seksi Binjai – Tanjung Pura (38 km), Tol Bengkulu – Taba Penanjung (17 km), Tol Pekanbaru – Bangkinang (31 km), Tol Bangkinang –XIII Koto Kampar (25 km), Tol Indralaya – Prabumulih (64 km), Tol Indrapura – Kisaran (48 km), Tol Indrapura – Tebing Tinggi – Seberlawan – Sinaksak (74 km), Tol Bayung Lencir – Tempino (34 km).