Sebelumnya, Febri mengatakan, pemerintah berharap nilai investasi yang akan dikucurkan Apple mampu menghadirkan industri manufaktur dalam negeri sehingga mampu masuk dalam rantai pasok global perusahaan itu. Selain itu, kehadiran industri ini juga bakal berdampak dari sisi penyerapan tenaga kerja sehingga berdampak nyata bagi masyarakat Indonesia.
Febri menegaskan, industri dalam negeri mampu menyokong kebutuhan perusahaan gawai kenamaan itu berupa pengisi daya (charger). Pihaknya juga mengakui telah menawarkan kepada Apple untuk membangun pusat riset dan pengembangan (research and development/R&D) terkait industri 4.0 yang berkaitan dengan kecerdasan buatan yang juga berkaitan erat dengan Apple.
Harapan agar nilai investasi Apple yang masuk ke Indonesia lebih besar juga dengan pertimbangan lain, yakni perkembangan industri, komposisi penjualan, teknologi serta jumlah industri ponsel pintar yang mendukung industri HKT telah berkembang.
Pada April 2024, bos Apple Tim Cook berkunjung ke Vietnam untuk menyatakan ketertarikan investasi di negara tersebut. Bertemu Perdana Menteri Pham Minh Chinh, Cook mengumumkan investasi senilai 15,84 miliar dolar AS atau Rp 256 triliun.
Sementara di Singapura, Apple mengucurkan investasi Rp 4 triliun. Di India, Apple menginvestasikan 1,5 miliar dolar AS atau sekitar Rp 23,8 triliun melalui Foxconn, salah satu mitra utama manufaktur AS.