EKBIS.CO, JAKARTA--Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan, Rahmat Waluyanto, mengakui ancaman krisis di Yunani dan Spanyol sempat mengguncang kepercayaan investor di Indonesia. Hal itu terlihat dari pelepasan dana asing pada surat berharga negara.
''Dana asing pada Surat Berharga Negara (SBN) dari Januari-27 Mei lalu netto yang masuk Rp 28,5 triliun. Tapi memang sempat terjadi pelepasan dana asing selama April-Mei besarnya sampai Rp 4 triliun,'' papar Rahmat, di kantornya, di Jakarta, Kamis (3/6).
Menurut Rahmat, sepanjang April hingga 27 Mei yang lalu memang merupakan puncak terjadinya krisis Yunani. Namun mulai awal pekan sudah terjadi pembalikan dana asing. Dana yang mulai masuk setiap hari sekitar Rp 700 miliar, sehingga kondisi sekarang sudah hampir pulih dan relatif sudah stabil.
Masuknya investor diyakini karena mereka tidak mau kehilangan kesempatan. Pasalnya, Indonesia dinilai masih menjadi tempat dengan basis fundamental ekonomi yang kuat. Ini didukung penilaian dari lembaga-lembaga pemeringkat risiko internasional yang terus meningkatkan rating kredit Indonesia.
Rahmat mengatakan, krisis ekonomi Eropa dalam sebulan terakhir memang membuat investor sedikit melakukan aksi menunggu. Apalagi dalam waktu yang sama situasi domestik sempat ikut terguncang oleh pengunduran diri Sri Mulyani sebagai menteri keuangan. Dengan kondisi demikian yield SBN sempat ikut naik hingga 50 basis poin, meski kini sudah normal.