Ahad 20 Jun 2010 23:53 WIB

Kenaikan TDL Sentuh UMKM, Kadin Dorong Pengembangan Listrik Murah

Rep: Zaky Al Hamzah/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari

EKBIS.CO, JAKARTA--Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menegaskan komitmennya mengembangkan listrik murah untuk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). ”Keputusan kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) nampaknya sudah final, meski kami memberikan berbagai usulan agar kenaikkan itu tidak diberlakukan kepada UMKM, namun tidak bisa " kata Wakil Ketua Kadin Indonesia Bidang UMKM dan Koperasi Sandiaga S Uno di Jakarta, Ahad (20/6).

Karena itu,  lanjut dia, Kadin akan fokus mendorong kawan-kawan pengusaha dan juga mengajak pemerintah untuk mengembangkan listrik murah. I mengatakan pengembangan listrik murah mungkin dilakukan jika pasokan listrik secara nasional terpenuhi.

 Itu juga berlaku untui pengembangan listrik yang berasal dari panas bumi dan sumber energi terbarukan. ”Jika tergantung terus dengan bahan bakar minyak akan mahal dan lama-lama akan habis,” katanya pria yang akrab diapanggil Sandi itu.

Untuk itu, ia juga mengusulkan agar dibuat kebijakan investasi yang jelas dalam merancang pendanaan merintis industri energi terbarukan, mendorong penggunaan energi terbarukan di industri, rumah tangga dan penyedia listrik, pengembangan sumber daya manusia dan berbagai fasilitas terkait. ”Jika ini dilakukan, saya kira kita bisa menghemat 20 persen, listrik pun harganya akan murah. Saya kira kearah itu sudah dilakukan, tinggal dilakukan percepatan saja,”  tegasnya

Sandi, sejujurnya mengaku sedih, karena berbagai upaya untuk memperjuangkan agar kenaikkan TDL tak berlaku pada UMKM tidak bisa direalisasikan. Namun,, dia mengaku memahami apa yang menjadi alasan pemerintah dan itu semua untuk kepentingan jangka panjang industri listrik nasional.

''Soal pasokan energi, utamanya listrik menjadi salah satu problem yang cukup mengganggu ekonomi Indonesia. Secara komprehensif dan jangka panjang harus dilakukan berbagai upaya pengembangan listrik nasional,” tegas anggota Komite Ekonomi Nasional (KEN) tersebut.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement