EKBIS.CO, JAKARTA--Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Mustafa Abubakar, mengatakan Bank BUMN harusnya mampu membantu pendanaan bagi Pertamina untuk menambah kepemilikan sahamnya di PT Donggi Senoro LNG (DSL). Namun, bank pelat merah ini diingatkan harus tetap membentuk sindikasi dengan lembaga pembiayaan asing atau perbankan swasta.
‘’Bank BUMN mampu memberikan bantuan pendanaan kepada Pertamina untuk proyek strategis tersebut. Namun, saya berharap bank-bank BUMN kita dapat duduk bersama untuk membahas ini dengan bank asing atau lembaga bank asing untuk dapat bersindikasi secara proporsional,’’ katanya di Jakarta, akhir pekan lalu.
Mustafa telah mendorong Pertamina untuk menambah porsi kepemilikan sahamnya di Donggi-Senoro. Sekarang, tutur dia, Pertamina menguasai 29 persen saham di Donggi Senoro. ‘’Pemerintah ingin Pertamina menguasai saham sebanyak-banyaknya di tempat tersebut. Jika ada yang jual, Pertamina bisa langsung ambil,’’ serunya.
Sementara itu, Direktur Bisnis dan Kelembagaan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), Asmawi Syah, mengatakan pihaknya beserta sindikasinya siap mengucurkan kredit sebesar Rp 1 triliun untuk pembiayaan proyek Donggi-Senoro. ‘’Kami akan masuk, alokasinya sekitar Rp 1 triliun,’’ ungkapnya.
Dia menambahkan, setelah adanya kepastian proyek Donggi-Senoro, BRI akan masuk bersama sindikasi perbankan BUMN lainnya, misalnya akan membentuk sindikasi dengan BNI dan Bank Mandiri. ‘’Namun, kami belum bisa memastikan kapan realisasi sindikasi akan berjalan,’’ sergahnya.