EKBIS.CO, JAKARTA--Kementerian ESDM memastikan alokasi proyek Donggi-Senoro akan diberikan pada industri pupuk dan listrik nasional. Meskipun, alokasi tersebut masih ada kemungkinan berubah seiring perkembangan gas yang berjalan dari waktu ke waktu.
Demikian dikatakan Menteri ESDM, Darwin Z Saleh, usai rapat dewan energi nasional di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (24/6). ''Nantinya akan muncul fakta-fakta dari sektor lain. Bisa lebih berat atau tak seberat yang kita perkirakan,'' katanya.
Kebijakan pembagian alokasi sebesar 70 persen untuk ekspor dan 30 persen untuk kebutuhan gas domestik dari gas Donggi-Senoro itu sempat menimbulkan pertentangan. Karena pemerintah dianggap tidak adil, pasalnya kebutuhan gas domestik masih sangat besar. Untuk itu, Darwin menjelaskan, pada prinsipnya pemerintah menginginkan penggunaan gas tersebut lebih banyak untuk domestik. ''Hanya faktor keseimbangan pun harus diperhatikan, sebab yang mengembangkan adalah investor,'' jelasnya.
Gas nasional, katanya, memang sinkron. Antara penyaluran gas yang tersedia dengan permintaan gas yang ada. Namun demikian, kata dia, bukan tidak mungkin akan muncul saatnya penyaluran gas lebih besar dari permintaan gas, karena gas lebih murah dari BBM. ''Ini harus diatur dengan baik,'' ujarnya.