EKBIS.CO, JAKARTA--Kegagalan panen di sejumlah sentra penghasil bahan pangan membuat pasokan ke pusat-pusat konsumsi menjadi berkurang. Akibatnya, harga bahan pangan di tingkat konsumen pun melonjak tinggi.
Demikian ungkap Sekretaris Jenderal Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI), Ngadiran. Menurutnya, kegagalan panen terjadi terutama di tanaman pertanian seperti padi, bawang merah, dan cabai, baik jenis cabai merah, cabai keriting, maupun cabai rawit. ''Rata-rata di tingkat pedagang besar harganya naik 7-10 persen, di pengecer akan lebih besar lagi jatuhnya,'' katanya ketika dihubungi, Selasa (29/6).
Untuk padi, kata Ngadiran, kegagalan panen umumnya disebabkan hama wereng yang menyerang tanaman di sentra-sentra produksi beras Jawa Tengah seperti di Solo, Boyolali, dan Klaten. Sementara itu, untuk bawang merah dan cabai, kegagalan panen disebabkan tingginya curah hujan seperti di Brebes, Kulonprogo, Nusa Tenggara Barat, Magelang, dan Muntilan. ''Kalau curah hujan tinggi lagi, bisa rontok (cabai) dan busuk (bawang merah). Asal ke depan agak kering, pasokan bisa aman lagi,'' jelasnya.
Ngadiran mengatakan, kenaikan hanya terjadi pada hasil pertanian. Dia memperkirakan, tren kenaikan harga pangan ini akan terus bersambung hingga Ramadhan. Walau pada saat Ramadhan pasokan sudah normal, harga akan tetap tinggi mengingat permintaan akan meningkat.