EKBIS.CO, JAKARTA--Terkait rencana pembatasan BBM subsidi, Dirjen Migas Kementerian ESDM EVita H.Legowo menyatakan sejauh ini belum ada perkembangan lebih lanjut. ''Terus terang kami belum bicara lebih lanjut bagaimana jadinya, ini kan baru dari sisi teknis, sudah dijaukan Ke Menko Perekonomian tapi belum dibicarakan di tingkat Menko,'' kata Evita di gedung DPR, Selasa (20/7).
Evita mengungkapkan, untuk masalah tersebut hingga saat ini kesamaan pendapatnya belum didapatkan. ''Kami baru akan bicara dan belum tentu jadi. Saat didesak menegeni target penerapannya pada September 2010 ini, Evita mengelak.''Belum tentu. Akan dikordinasikan dulu ke Menko Perekonomian, mekanismenya pun belum,''kata dia.
Saat dsinggung mengenai rencana meniadakan BBM subsidi di SPBU-SPBU di kawasan elite, Evita meluruskan, ''Bukan begitu, yang jelas akan dilakukan pengaturan kembali, tapi saya belum bisa komentar, karena harus jelas dulu baru bisa diomongin,'' tandas dia.
Terkait rencana pembatasan BBM subsidi ini yang bisa menguntungkan perusahaan penjual BBM non subsidi, Total Oil Indonesia menanggapi cukup positif. Manager Brand dan Komunikasi Total Oil Indoensia, Rullianti Syahrul menyatakan, tentunya Total Oil menyambut baik hal ini.
''Dan total pada hakekatnya telah mempersiapkan diri baik dari infrastruktur SPBU maupun support logistic BBM bila terjadi lonjakan konsumen pengguna BBM non- subsidi,'' kata Rullianti kepada Republika, Selasa (20/7).
Rullianti menambahkan, Total juga tetap mempertahankan kualitas pelayanan sesuai standar yang berlaku di seluruh afiliasinya di lebih dari 130 negara. Sementara itu, Manager Humas PT.Shell Indoensia, Fathia Syarif menolak berkomentar. ''Shell akan berkomentar kalau sudah ditetapkan, kalau sudah resmi, nanti saja kalau sudah resmi,'' kata Fathia pendek.