Selasa 07 Sep 2010 03:09 WIB

Pemerintah Akui Belum Hemat Pakai Anggaran

Rep: Teguh Fimansyah/ Red: Budi Raharjo
Hatta Rajasa
Hatta Rajasa

EKBIS.CO, JAKARTA--Pemerintah mengakui proporsi jumlah belanja modal, khususnya investasi pembangunan infrastruktur dalam APBN masih sangat kurang jika dibandingkan dengan belanja pegawai dan barang. Banyaknya pos-pos anggaran, yang belum melakukan penghematan disinyalir menjadi penyebab lemahnya belanja modal itu.

Menko Perekonomian, Hatta Rajasa, mengatakan pemerintah akan menyisir pos-pos anggaran yang sekiranya tidak perlu dan mengalihkannya untuk pembangunan infrastruktur. Pos-pos tersebut seperti pembangunan gedung baru ataupun menghemat perjalanan-perjalan dinas yang tidak penting. ''Kita harus menyisir pos-pos yang bisa kita alihkan untuk pembangunan infrastruktur, saya setuju saatnya kita mendorong infrastruktur seperti membangun waduk untuk penyediaan air bersih. Ini kita percepat karena iklimnya bagus,'' ujarnya di Jakarta, Senin (6/9).

Namun, lanjut Hatta, dalam pembangunan infrastruktur ini tidak hanya bisa dilakukan oleh pemerintah. Perlu didorong oleh swasta, seperti memakai skema public private partnership. Sebagai gambaran pada tahun ini belanja barang ditetapkan sebesar Rp 112,594 triliun. Jumlah itu lebih besar jika dibandingkan belanja modal yang hanya Rp 95 triliun. Dari Rp 112,594 triliun itu 17,3 persen atau sekitar Rp 19,5 triliun digunakan untuk belanja perjalanan.

Sementara tahun depan polanya tidak jauh berbeda. Belanja barang mencapai Rp 131,533 triliun lebih besar dibandingkan dengan belanja modal yang hanya Rp 121,658 triliun. Kenaikan belanja barang juga diikuti oleh kenaikan biaya perjalanan dinas yang mencapai Rp 20,912 triliun pada tahun depan.

Selain itu, tambah Hatta, besarnya porsi belanja aparatur di daerah juga dituding sebagai penyebab semakin lemahnya belanja modal. Oleh karena itu, menurutnya, sudah diputuskan oleh pemerintah untuk membuat grand design berapa jumlah aparatur yang ideal untuk setiap kabupaten dan propinsi. ''Jadi berapa porsi belanja yang tepat di APBN dan APBD untuk belanja pegawai aparatur sehingga kita masih memiliki fiskal space, untuk belanja modal ataupun bantalan kalau terjadi sesuatu,'' jelasnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement