EKBIS.CO, JAKARTA--Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengamanatkan agar pertumbuhan ekonomi tidak hanya didorong sisi permintaan (demand side) namun lebih berimbang ke sisi penawaran (supply side). Sehingga, perekonomian Indonesia menjadi kuat, berimbang dan berkelanjutan.
"Maka tidak boleh hanya driven by demand semata, demand side economy. Kalau hanya itu saja kita bisa mengalami masalah dr segi balance," katanya dalam sambutan Musyawarah Nasional (Munas) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) di Jakarta Convention Center, Jumat (24/9). Karena itu, dia meminta kalangan pengusaha melakukan inovasi-inovasi bisnis yang mendukung pertumbuhan ekonomi.
Sementara itu, Menteri Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, ketidak seimbangan antara sisi permintaan dan penawaran dapat menyebabkan ekonomi yang tidak sehat (overheating). Indikasinya, peningkatan investasi akan menyebabkan pertumbuhan impor yang lebih tinggi dari ekspor. "Maka sisi suplai harus kita perkuat. Kuncinya manufaktur kita harus bisa bekerja baik," katanya.
Menteri Perindustrian, MS Hidayat mengakui selama ini pertumbuhan ekonomi Indonesia bergantung oleh sisi permintaan terutama konsumsi rumah tangga. Karena itu, promosi terhadap sisi pernawaran berarti perlu meningkatkan investasi yang produktif. Di antaranya, kata dia, melalui program hilirisasi sebagai salah satu bentuk pendalaman industri di luar hulu.
Dia melanjutkan, kalau sektor industri hulu sudah bagus, maka hilirnya harus dikembangkan. Sedangkan, untuk mengembangkan hilir, akan ada perangkat peraturan yang membuat orang tertarik masuk. Karena itu selain nanti padat modal juga padat karya. "Mulai tahun depan (penyikapan soal hilirisasi akan berlaku. Minggu ini selesai digodok eselon 1 Kemenperin," katanya.