EKBIS.CO, JAKARTA--Selama kuartal ketiga 2010, PT Lippo Karawaci Tbk mencatatkan peningkatan revenue (pendapatan) sebesar Rp 765,8 miliar, atau naik 27 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Adapun peningkatan ini ditunjang dari meningkatnya penjualan residential dan township (perkotaan) sebesar 50,5 persen.
Presiden Direktur Lippo Karawaci, Ketut Budi Widjaja, berharap baiknya performa bisnis pada kuartal ketiga ini akan terus berlanjut hingga akhir tahun 2010. "Semua unit usaha Lippo Karawaci mengalami peningkatan penjualan selama kuartal ketiga (2010). Penjualan residential dan township meningkat menjadi Rp 765,8 miliar," katanya di Jakarta, Senin (11/10).
Sementara itu, untuk perolehan laba setelah pajak emiten berkode LPKR ini mencapai Rp 127,7 miliar selama kuartal ketiga 2010, atau naik 29 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Ketut menyatakan, dari Januari sampai September 2010, Lippo Karawaci meraup laba setelah pajak sebesar Rp 348,7 miliar atau naik 13,2 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
"Sedangkan untuk penjualan sepanjang Januari sampai September (2010) sebesar Rp 2,2228 triliun atau naik 13,6 persen. Penjualan residential dan township sepanjang kuartal ketiga 2010 naik 47,6 persen menjadi Rp 352,7 miliar. Kami harap trend ini terus berlanjut," ujar Ketut.
Dia menambahkan, Lippo Karawaci mengharapkan penjualan naik 17 persen atau menjadi Rp 3 triliun. Sementara itu, untuk laba, Ketut berharap Lippo Karawaci bisa menembus angka Rp 524 miliar atau naik 35 persen. Sehingga, lanjutnya, laba per saham Lippo Karawaci menjadi Rp 30,29.
"Rumah sakit juga meningkat 12,5 persen dibanding tahun lalu. Begitu juga dengan mall yang naik 15 persen. Didukung juga oleh pendapatan rutin (recurring) grup kita sebesar 52 persen selama tiga bulan ini," jelas Ketut.
Selain itu, ia juga menyebutkan unit usaha manajemen aset meningkat 63 persen atau sebesar Rp 31 miliar pada kuartal ketiga. Ketut menguraikan perolehan ini dari fee dua unit usaha manajemen aset Lippo Karawaci yanga ada di Singapura.