EKBIS.CO, JAKARTA -- Terkait beberapa kontroversi dalam UU Kesehatan yang baru saja disahkan, Direktur Eksekutif Lippo Group John Riady angkat bicara. John mengungkapkan, semua pihak bisa mengoreksinya melalui jalur legal formal.
Artinya, semua pihak bisa memberikan masukan terkait perbaikan regulasi maupun bisa menguji materi undang-undangnya. "Ruang itu masih terbuka, koreksi atau masukan ke Menteri Kesehatan hingga Mahkamah Konstitusi. Ini indahnya demokrasi kita saat ini, gunakan ruang legal formal yang memang disediakan," kata John melalui keterangan resmi, Kamis (13/7/2023).
John juga mengungkapkan kekhawatiran masuknya tenaga kesehatan asing, tidak perlu dibesar-besarkan. Sebab, secara regulasi untuk mendatangkan tenaga kesehatan asing harus melalui aturan yang selektif dan ketat.
"Ada proses verifikasi dan grading yang dikontrol pemerintah. Sebaliknya, kualitas SDM kesehatan kita pun tidak kalah berkualitas, punya kemampuan khas yang dibutuhkan menangani pasien domestik dengan segala keterbatasan infrastruktur," kata John.
Hanya saja, sejauh ini jumlah tenaga kesehatan memang minim, terutama dokter-dokter spesialis. "Semoga ini menjadi jalan cepat memperbanyak jumlah dokter spesialis dan tidak menutup kemungkinan kalau kita sudah siap, maka secara alamiah tidak lagi membutuhkan pasokan tenaga kesehatan dari luar," kata dia menjelaskan.
Pengesahan UU Kesehatan direspons pasar saham secara positif. Indeks acuan sektor kesehatan atau IDX Healthcare mengalami kenaikan 1,45 persen pada perdagangan sesi pertama dan terus naik hingga 2,88 persen pada penutupan perdagangan Selasa (11/7/2023). IDX Healthcare naik 42,66 poin ke posisi 1.522,4.
Sementara, saham SILO mencatat peningkatan 9,89 persen atau naik 180 poin ke posisi Rp 2.000 per saham pada perdagangan Selasa (11/7/2023).
SILO, yang diperdagangkan 18,01 juta saham dengan nilai transaksi Rp 35,3 miliar, menduduki peringkat keenam top gainers pada Selasa (11/7/2023), berkat kenaikan harga sahamnya yang mendekati 10 persen.
John menegaskan, SILO akan mendukung pemerintah dalam pemerataan kualitas layanan kesehatan. Sejauh ini, SILO memiliki 41 jaringan rumah sakit dan 66 klinik yang tersebar di seluruh Indonesia.
"Kami pun berkomitmen setiap tahun akan memperluas dan terus meningkatkan layanan kesehatan," katanya.
Melalui Yayasan Pendidikan Pelita Harapan (YPPH), John juga berkomitmen memperkuat pendidikan tenaga kesehatan yang saat ini sangat dibutuhkan.
"Kami memiliki fakultas di Universitas Pelita Harapan yang mendidik dokter hingga ke jenjang spesialis dan tenaga keperawatan berkualitas," ujarnya.