Selasa 26 Oct 2010 06:27 WIB

Kimia Farma Berencana "Right Issue"

Red: Siwi Tri Puji B
Kimia Farma
Kimia Farma

EKBIS.CO, JAKARTA--PT Kimia Farma Tbk (KAEF) berencana melaksanakan right issue atau penawaran saham baru pada 2011 dengan menerbitkan saham baru sekitar tiga miliar lembar. Direktur Utama perseroan M Sjamsul Arifin saat ditemui di Jakarta, Senin, mengatakan, target dana dari right issue itu diperkirakan sebesar Rp500 miliar.  Diperkirakan harga penawaran right issue itu senilai Rp 150 hingga Rp 200 per lembar saham.

"Dana right issue itu akan digunakan untuk mengembangkan usaha, kerja sama dengan BUMN China dan pengembangan obat berbasis bioteknologi yang akan mengarah pada terapi sel," katanya.

Ia menambahkan, obat-obatan berbasis bioteknologi ke depannya akan berkembang, perusahaan akan terus mengikuti perkembangan zaman. "Obat bioteknologi akan berkembang dengan terapi sel, bila masih menggunakan bahan kimia maka kita akan mundur," ujarnya.

Saat ini, ia mengatakan, pilihan obat bioteknologi belum banyak dan harganya masih mahal karena untuk mendapatkannya pasien harus membeli ke negara maju.

Sementara, pada 2010 ini total penjualan Kimia Farma mencapai Rp38,28 triliun atau naik sebesar 13,2 persen dibanding tahun sebelumnya yang sebesar RpRp34,92 triliun.

Ia mengatakan, untuk 2011 perusahaan menargetkan penjualan naik 12, 6 persen menjadi sekitar Rp42,56 triliun.

Saat ini, Pemerintah memiliki 5 miliar lembar saham dan publik sekitar 550 juta lembar saham atau 10 persen di Perseroan.

Dengan rencana right issue itu, komposisi saham Pemerintah akan menjadi sebesar 65 persen dan saham publik 35 persen. Perseroan juga bekerja sama dengan BUMN China untuk mengembangkan produk steril.

Kerja sama akan dilakukan pada awal 2011. Sementara biaya untuk membangun pabrik diperkirakan sebesar 10 juta dolar AS sampai 15 juta dolar AS. "Dana tersebut kita ingin 35 persen dari equity dan sisanya pinjaman," katanya.

sumber : Ant
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement