Sabtu 30 Oct 2010 05:19 WIB

Pendapatan Usaha Adaro Energy Capai 1,98 Miliar Dolar AS

Red: Budi Raharjo
Tambang batu bara Adaro
Foto: Edwin/Republika
Tambang batu bara Adaro

EKBIS.CO, JAKARTA--Pendapatan usaha PT Adaro Energy Tbk selama sembilan bulan tahun 2010 telah mencapai 1,98 miliar dolar AS. Pendapatan yang belum diaudit itu meningkat enam persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Dalam keterangan tertulis yang dikirim ke Republika, Jumat (29/10), Presiden Direktur Adaro, Garibaldi Thohir, memaparkan kenaikan pendapatan usaha itu didorong oleh pertumbuhan produksi sebesar 12 persen meski pencapaian harga jual rata-rata menurun tujuh persen. ''Volume produksi dan penjualan Adaro Energy pada periode sembilan bulan tahun 2010 masing-masing meningkat sebesar 12 persen menjadi 31,84 juta ton, dan 32,36 juta ton,'' sebutnya.

Menurut Garibaldi, volume produksi yang lebih rendah dari pada perkiraan diakibatkan curah hujan yang tinggi dalam periode ini. Karena kenaikan biaya penambangan yang disebabkan oleh peningkatan nisbah kupas dan jarak angkut lapisan penutup yang lebih jauh, beban pokok pendapatan Adaro meningkat 22 persen sehingga menyebabkan laba operasi perseroan turun 16 persen menjadi 593 juta dolar AS. Laba bersih turun 43 persen menjadi 186 juta dolar AS, atau turun 52 persen menjadi Rp 1,696 triliun, dan laba bersih per saham turun menjadi Rp 53  dari Rp 109,9.

''Tahun ini adalah tahun yang sulit karena curah hujan yang abnormal, namun prospek jangka panjang perusahaan lebih baik dari pada sebelumnya. Kami dapat mempertahankan EBITDA yang kokoh sebesar 701 juta dolar AS dan margin yang lebih tinggi dari pada rata-rata industri sebesar 35 persen,'' jelas Garibaldi. ''Prospek ke depan yang cerah dan didukung kekuatan finansial memungkinkan perusahaan melakukan investasi jangka panjang dan memaksimalkan nilai pemegang saham.''

Dengan rasio hutang bersih terhadap ekuitas sebesar 0,45 kali dan akses kas yang berlimpah sebesar 1,2 miliar dolar AS, kebijakan keuangan Adaro yang dijalankan secara hati-hati menghasilkan struktur permodalan yang kokoh dan memberikan akses yang kuat di pasar modal. Untuk itu, lanjutnya, perseroan akan terus melaksanakan strateginya.

Strategi itu adalah pertama, melanjutkan pertumbuhan tahunan secara organik. Kedua, meningkatkan efisiensi rantai pasokan batu bara yang terintegrasi secara vertikal, yang meliputi integrasi ke hilir dengan merambah segmen pembangkit listrik. Dan ketiga, mengakuisisi atau berinvestasi pada deposit batu bara yang berskala besar dan berkualitas tinggi di Indonesia.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement