EKBIS.CO, JAKARTA-–Untuk ke-enambelas kalinya, berturut-turut Bank Indonesia (BI) mempertahankan suku bunga acuan (BI rate) pada level 6,5 persen. Sekurangnya dalam lima tahun ini, langkah BI bertahan di satu level kebijakan suku bunga ini adalah yang terlama.
"Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI memutuskan mempertahankan BI Rate pada tingkat 6,50 persen," kata Kepala Biro Humas BI Difi A Johansyah, dalam siaran pers hasil RDG BI, Kamis (4/11).
Level ini dinilai masih konsisten dengan target sasaran inflasi di 5 plus minus 1 persen hingga akhir 2010. Pertimbangannya, kinerja ekonomi kuartal tiga memperlihatkan tren membaik dibandingkan kuartal kedua 2010. Tekanan inflasi dari sisi volatile foods dan administered price juga menurun.
Level suku bunga acuan di 6,5 persen pun menurut BI masih kondusif untuk menjaga stabilitas keuangan dan mendorong intermediasi perbankan. BI menegaskan pengelolaan likuiditas perekonomian jauh lebih penting dibandingkan isu aliran modal masuk dan ekses likuiditas yang membengkak.
Implementasi kebijakan tambahan setoran giro wajib minimum (GWM) primer sebanyak 3 persen yang efektif berlaku 1 November 2010 pun diklaim tidak menimbulkan gejolak di perbankan. "Ke depan, BI akan memperkuat manajemen likuiditas dan efektifitas kebijakan moneter," tambah Difi.
Yaitu, melalui penerapan bauran kebijakan moneter dan makroprudensial untuk pengelolaan aliran masuk modal asing, stabilisasi nilai tukar Rupiah, dan memastikan pengendalian inflasi sesuai sasaran.