Sabtu 06 Nov 2010 05:07 WIB

Pertamina Rangkul BPK Audit Laporan Keuangan

Rep: Citra Listya Rini/ Red: Budi Raharjo
Kantor Pusat Pertamina
Foto: Nunu/Republika
Kantor Pusat Pertamina

EKBIS.CO, JAKARTA--PT Pertamina (persero) membuka diri terhadap laporan keuangan mereka kepada Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Badan Usaha Milik Negara (BUMN) migas ini menandatangani kesepakatan dengan BPK dalam membangun sistem informasi bersama.

Nantinya, BPK bisa mengakses data-data Pertamina, terutama pemeriksaan rutin pengelolaan keuangan. Ketua BPK, Hadi Poernomo, menyambut positif kesepakatan ini. "Kerja sama ini menjadikan BPK bisa mengakses keuangan Pertamina. Dengan cara ini akan semakin efisien. Proses entitas yang diperiksa juga lebih mudah," katanya kepada wartawan di Jakarta, Jumat (5/11).

Menurut Hadi, kerja sama ini akan menguntungkan BPK dan Pertamina. Bagi Pertamina, ujarnya, kredibilitas mereka semakin baik karena adanya transparansi data. Sedangkan bagi BPK, kerjasama ini memudahkan mereka mengakses data Pertamina. "Tapi tanpa kesepakatan ini BPK juga tetap berwenang memeriksa keungan Pertamina. Pertamina harus menjamin data ini hanya bisa diakses auditor BPK, atau untuk pengelolaan keuangan negara. Ini langkah awal BPK ciptakan pusat data BPK yang 'link and match' berbasis elektronik," jelasnya.

Pertamina mencatatkan diri sebagai BUMN kedua setelah PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang telah menandatangani kerja sama serupa pada 3 Juni 2010 lalu. Menteri BUMN, Mustafa Abubakar, mengatakan kerja sama ini sangat baik. Pasalnya, transparansi keuangan negara amatlah penting dalam iklim demokrasi. Terlebih lagi BUMN merupakan perpanjangan tangan dari pemerintah.

"Perkembangan tekhnologi ini dapat tingkatkan akselarasi dan akurasi transparansi keungan negara. Pertamina dituntut untuk pertanggungjawaban pengelolaan keuangan. Mudah-mudahan langkah ini dapat segera diikuti BUMN lainnya," kata Mustafa.

Dia menambahkan, dengan kesepakatan ini BPK tidak perlu tunggu post audit atau proyek (BUMN) tuntas. Tapi bisa di saat pre-audit. Jadi, ujar Mustafa, jika ada potensi penyimpangan bisa langsung diperiksa.

Tidak ketingalan, Direktur Utama Pertamina, Karen Agustiawan, pun menyambut positif kerjasama ini. "Mudah-mudahan langkah Pertamina ini bisa menjadi role model bagi BUMN lainnya. Menciptakan zero corruption, sehingga membawa bangsa menjadi yang lebih baik," lugasnya

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement