Senin 22 Nov 2010 04:17 WIB

Takut Rugi, Petambak Udang Indramayu Percepat Panen

Rep: lilis handayani/ Red: taufik rachman
Udang
Udang

EKBIS.CO, INDRAMAYU – Kisah menyedihkan dialami para petani tambak udang di di Blok Pulomas, Desa Panyingkiran Kidul dan Panyingkiran Lor, Kecamatan Cantigi, Kabupaten Indramayu. Udang jenis vaname yang mereka budidayakan, mati mendadak.

Diduga, hal itu terjadi akibat pengaruh anomali cuaca. Untuk menghindari kerugian, para petambak pun terpaksa melakukan panen dini. ‘’Dari pada nanti mati semua, lebih baik dipanen sekarang,’’ ujar seorang petambak asal Desa Panyingkiran Lor, Dudi, Ahad (21/11).

Dudi mengungkapkan, kematian sebagian udang di daerahnya itu terjadi sejak seminggu yang lalu. Tanpa diketahui sebabnya, udang-udang yang dibudidayakan para petambak tiba-tiba tergeletak mati di dasar tambak.

Dudi mengatakan, kondisi serupa dialami pula oleh udang-udang yang dibudidayakan di areal tambaknya sehari yang lalu. Karena itu, dia memutuskan untuk memanen sisa udang yang masih hidup.

Hal senada diungkapkan petambak lainnya, Warjo. Dia pun mengaku terkejut ketika melihat sebagian udangnya telah mati. Padahal, selama ini udangnya dalam kondisi yang sehat.

Warjo menjelaskan, tidak mengetahui penyebab kematian udang-udang tersebut. Namun, kematian udang itu terjadi setelah hujan sering turun di musim kemarau ini. Karena itu, dia menduga kematian udang disebabkan oleh anomali (penyimpangan) cuaca yang terjadi saat ini.

Warjo menjelaskan, udang jenis vaname idealnya dibudidayakan di musim kemarau. Namun, musim kemarau tahun ini ternyata sering sekali turun hujan. ‘’Air di dalam tambak akhirnya banyak yang tercampur air hujan,’’ tutur Warjo.

Karena takut kematian udang akan menyebar pada udang-udang yang masih hidup, Warjo akhirnya memilih memanen udangnya secara dini. Padahal, udangnya belum mencapai usia maksimal untuk dipanen.

Dalam kondisi normal, udang jenis vaname biasanya dipanen setelah berumur tiga sampai 3,5 bulan. Namun saat ini, udangnya baru berumur 1,5 bulan sampai dua bulan.

Panen dini itu secara otomatis berimbas pada ukuran udang. Jika dipanen secara normal, ukuran udang mencapai size 25 – 30 ekor per kilogram. Jika dijual, maka harganya bisa mencapai Rp 45.000 – Rp 50.000 per kilogram.

Namun akibat panen dini tersebut, ukuran udang hanya 80 – 90 ekor per kilogram. Sedangkan harganya hanya berkisar antara Rp 17.000 – Rp 20.000 per kilogram. ‘’Lumayan masih dapat untung walau hanya sedikit,’’ ujar Warjo.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement