EKBIS.CO,
KUALA LUMPUR--Ratusan tenaga ahli di bidang perminyakan dari Indonesia saat ini bekerja di sejumlah perusahaan perminyakan terkemuka di Malaysia. Bahkan beberapa diantaranya menempati posisi penting di perusahaan tempatnya bekerja.
"Ini menunjukkan para ahli perminyakan kita mampu bersaing dengan tenaga ahli dari negara lain," Ketua Ikatan Ahli Teknik Perminyakan Indonesia (IATMI) Komisariat Malaysia, Malik Ibrahim, Ahad (12/12)
Malik Ibrahim mengatakan posisi tawar para pekerja perminyakan Indonesia cukup tinggi karena tidak kalah dengan tenaga di sektor ini dari negara lain sekalipun dari negara maju.
"Di Malaysia, sejumlah teman ahli perminyakan dari Indonesia, posisinya cukup menentukan khususnya terkait kelayakan teknis dari kegiatan usaha perminyakan," kata Malik.
Berdasarkan catatan dia, ada lebih 100 orang Indonesia yang bekerja disektor perminyakan negara ini. Mereka itu tersebar ada di Petronas, Shell, Exxon, Hess dan sejumlah perusahaan perminyakan besar dari mancanegara yang berdomisili di negeri ini.
"Bahkan ada sebuah perusahaan minyak besar di negara ini, hampir 50 persen ahli perminyakannya dari Indonesia, selanjutnya ada dari India, Iran, Algeria, Mesir, serta sejumlah negara di Amerika Latin seperti Bolivia, Argentina ataupun Venezuela," paparnya.
Tawaran kerja dari sejumlah perusahaan minyak dari sejumlah negara ASEAN lainnya juga cukup banyak. Semisal dari Thailand, yang saat ini sektor perminyakan mulai menggeliat sehingga membutuhkan banyak tenaga perminyakan.
Mengenai mengapa tidak bekerja di Tanah Air saja, ia mengemukakan bahwa di sektor perminyakan bekerja di banyak tempat termasuk di luar negeri adalah suatu yang wajar dan menjadi bagian untuk mencari pengalaman.
"Saya sudah bekerja di banyak tempat baik di dalam negeri maupun luar negeri. Tapi hal itu bukan berarti di dalam negeri kurang menarik. Ini lebih disebabkan ingin menimpa pengalaman yang lebih luas," kata Malik yang saat ini sudah hampir dua tahun menjadi salah satu anggota tim kerja di Petronas Carigali Sdn Bhd.