EKBIS.CO, SINGAPURA-- Harga minyak turun di perdagangan Asia, Rabu (15/12), menjelang dikeluarkannya laporan energi Amerika Serikat, kata para analis.
Kontrak utama New York, untuk minyak mentah jenis light sweet pengiriman Januari turun 19 sen ke posisi 88,09 dolar AS per barel dan minyak mentah Brent North Sea untuk penyerahan kemudian turun 21 sen menjadi 91 dolar per barel.
Perkiraan penurunan dalam cadangan energi, dianggap sebagai indikator bahwa permintaan akan membaik, seharusnya dapat mengatasi penurunan harga.
Juga, musim dingin di belahan bumi utara dan juga keputusan Organisasi Negara-negara pengekspor Minyak (OPEC) untuk mempertahankan tingkat produksi pada kuota saat ini seharusnya memberikan dukungan terhadap harga dalam jangka panjang.
"Harga minyak terlihat mantap pada level sekarang didukung oleh permintaan yang menguat, hasil pertemuan OPEC, cuaca dingin dan juga cadangan yang dinamis," kata analis Barclays Capital dalam sebuah laporannya.
Departemen Energi Amerika Serikat akan merilis Rabu malam ini, laporan mingguannya mengenai cadangan minyak. Analis memperkirakan menunjukkan penurunan tajam dalam cadangan minyak negara itu terutama dikarenakan cuaca dingin yang telah melanda timur laut negara itu.
Keputusan Federal Reserve AS untuk mempertahankan tingkat suku bunga pada posisi rendah dan kebijakan pembelian asetnya yang besar telah membatasi dampak di pasar minyak mentah.