EKBIS.CO, JAKARTA-- Sekitar 1.000 karyawan PT Telkom Tbk, Kamis (16/12) siang, kembali mendatangi Istana Merdeka menuntut pembatalan rencana merger layanan Flexi dengan Esia milik PT Bakrie Telecom Tbk.
"Kami meminta pemerintah dan pemegang saham mendengar aspirasi karyawan dengan tidak menyetujui merger Flexi dengan Esia. Jika tetap dilaksanakan 20.000 karyawan Telkom siap mogok kerja," kata Ketua Umum DPP Serikat Karyawan (Sekar) Telkom, Wisnu Adhi Wuryanto.
Menurut jadwal pada Jumat (17/12), Telkom akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) dengan agenda pergantian direksi dan komisaris.
"Kami menolak direksi yang berpikiran menjual Telkom. Sudah cukup kasus penjualan aset yang terjadi di Indosat dan Krakatau merugikan negara. Kali ini, kami meminta aset Telkom tidak dijual," tegasnya.
Ratusan spanduk dan poster diusung yang bertuliskan antara lain, "Selamatkan Flexi, Flexi Aset Negara Jangan Berpindah ke Tangan Swasta". "Kami Siap Mandi Darah Kalau Merger Tetap Dilaksanakan".
"Tidak Ada Kamus Merger dan Berbisnis Dengan Kelompok Bakrie". "Tolak Merger Harga Mati", "Hindari Berbisnis Dengan Kelompok Bakrie".
Aksi berlangsung damai, namun unjuk rasa sempat membuat macet lalu lintas di sekitar kawasan Istana Merdeka.