EKBIS.CO, JAKARTA - Pembatasan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi akan mengganggu usaha perikanan tradisional. Pasalnya, unsur bahan bakar menghabiskan 60-70 persen dari biaya produksi para nelayan. Pembatasan BBM akan membuat para nelayan tersebut tak bisa melaut.
‘’Padahal nelayan menghasilkan 75 persen dari kebutuhan ikan domestik,’’ kata Sekretaris Jenderal Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara), Riza Damanik di Jakarta, Selasa (28/12).
Sebelumnya, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Perikanan Indonesia (Gappindo), Herwindo, mengatakan kebijakan pembatasan BBM bersubsidi yang akan dilaksanakan bertahap pada 2011 berpotensi mematikan sejumlah usaha perikanan tuna.
Pembatasan BBM bersubsidi itu akan sangat berdampak pada kapal-kapal penangkap tuna berbobot di atas 30 GT yang harus beroperasi sejauh hingga perairan Samudera Hindia dan Pasifik. "Biasanya mereka (pengelola kapal) bisa beli tiga bulan sekaligus BBM subsidi.’’