EKBIS.CO, JAKARTA -- Bank Negara Indonesia (BNI) mencatat laba bersih pada 2010 sebesar Rp 4,10 triliun atau naik 65 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya (2009) Rp 2,48 triliun.
Sayangnya kenaikan laba tersebut belum diiringi oleh pertumbuhan kredit yang masih dibawah rata-rata perbankan nasional.
Direktur Utama BNI Gatot M Suwondo, saat memberikan keterangan persnya, Rabu (16/3), mengatakan kredit tumbuh 13 persen dari Rp 120,84 triliun menjadi Rp 136,36 triliun.
Namun, dia mengakui pertumbuhan kredit ini masih dibawah rata-rata perbankan nasional. Sebelumnya BI menyebutkan kredit perbankan sepanjang 2010 mengalami pertumbuhan sebesar 22,8 persen.
Kredit Usaha Mikro Kecildan Menengah (UMKM) tercatat sebagai penyumbang terbesar pertumbuhan kredit kali ini. "Ya memang betul pertumbuhan dibawah rata-rata, tapi itu ada major event (agenda) yang menyebabkan itu,"jelasnya.
Gatot beralasan, pada 2010 kemarin ada perubahan di jajaran direksi dan komisaris. Perubahan direksi ini juga berdampak pada tataran divisi. Total seluruh jabatan yang diputar bahkan mencapai 247 posisi.
Di sisi lain, lanjut Suwondo, ada implementasi bisnis baru yang dijalankan BNI. "Itu lah kenapa pertumbuhan kredit kita dibawah rata-rata,"jelasnya.