EKBIS.CO, JAKARTA - PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) mencatatkan laba bersih 62 persen menjadi Rp2,55 triliun pada 2010 dari Rp1,57 triliun di tahun sebelumnya.
Presiden Direktur Bank CIMB Niaga Arwin Rasyid di Jakarta, Senin mengatakan, kendati perseroan mencatatkan laba bersih signifikan, dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) diputuskan untuk tidak membagi dividen, laba sepenuhnya digunakan untuk memperkuat modal perseroan.
"Laba perseroan 2010, RUPST memutuskan tidak dilakukan pembagian dividen, sehingga sisa laba sepenuhnya digunakan untuk memperkuat modal perseroan untuk terus dapat melakukan ekspansi usahanya," katanya usai RUPST Bank CIMB Niaga, Senin.
Ia menambahkan, total dana pihak ketiga (DPK) meningkat 37 persen menjadi Rp 117,83 triliun, serta peningkatan DPK yang diikuti dengan peningkatan dana murah (giro dan tabungan) sebesar 30 persen dari Rp39,39 triliun menjadi Rp 51,35 triliun di 2009.
Disamping itu perusahaan terus meningkatkan fungsi intermediasi dengan meningkatnya penyaluran kredit sekitar 25 persen menjadi Rp 103,62 triliun.
"Walaupun pertumbuhan kredit cukup tinggi, perseroan berhasil menjaga kualitas portofolio kredit yang ada, sehingga rasio dari kredit bermasalah (non performing loan/NPL gross) berhasil diturunkan dari 3,06 persen menjadi 2,53 persen," ujarnya.
Ia menambahkan, untuk penggunaan dana hasil penawaran umum Obligasi Subordinasi I dan II, masing-masing sebesar Rp 1,38 triliun dan Rp 1,60 triliun. "Selain untuk meningkatkan Capital Adequacy Ratio (CAR) bank, hasil dana obligasi tersebut terutama digunakan untuk ekspansi kredit dalam rangka pengembangan usaha," katanya.
Total aset CIMB Niaga 2010 meningkat 34 persen atau menjadi Rp 143,65 triliun dan CIMB Niaga merupakan bank terbesar kelima di Indonesia dari sisi aset.