EKBIS.CO, BANDUNG - PT Jamsostek mengurungkan sementara rencana penyertaan modal atau pembelian saham Bank Bukopin senilai Rp 800 miliar di bank itu. "Sementara ini rencana untuk penyertaan modal di Bukopin dibekukan dulu sambil melihat perkembangan ke depan," kata Dirut PT Jamsostek (Persero) Hotbonar Sinaga di Bandung, Senin (28/3).
Padahal sebelumnya, Jamsostek disebut-sebut ngotot untuk masuk ke Bank Bukopin dalam rangka ekspansi bisnis dan meningkatkan kinerja perusahaan yang bergerak di sektor asuransi jaminan tenaga kerja itu. Terkait kemungkinan melakukan pembelian saham Bukopin, Hotbonar menyatakan belum memungkinkan karena kemungkinan saham yang dilepas tersebut diprioritaskan bagi pemegang saham yang telah ada.
"Kita bukan pemilih saham, tadinya memang hendak masuk namun perkembangannya lain. Bila ada pemegang saham yang tidak berminat lagi dan melepasnya, Jamsostek akan mempertimbangkannya," katanya. Mundurnya rencana perusahaan asuransi itu untuk masuk ke Bukopin disebut-sebut menyusul adanya rencana bank BUMN masuk ke bank itu. "Salah satu alasannya mungkin itu," kata Hotbonar.
Meski mengurungkan niatnya untuk masuk dan ikut dalam penyertaan modal, namun Jamsostek tidak mengurangi kerja sama program bersama Bukopin. Salah satunya dalam rencana penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) bagi anggoa Jamsostek akan terus dilakukan. "Kerjasama ke depan akan dilakukan dalam program KPR, nasabah sekaligus peserta Jamsostek bisa menikmati KPR kerjasama Jamsostek - Bukopin dengan bunga kredit yang rendah," katanya.
Untuk merealisasikan KPR bagi peserta Jamsostek itu, perusahaan asuransi tenaga kerja milik negara telah bekerja sama dengan Badan Layanan Umum (BLU) KPR di Kementrian Perumahan Rakyat. Selain dengan Bukopin, Jamsostek juga menjalin kerja sama program KPR itu dengan sejumlah bank pemerintah lainnya. Namun pimpinan Jamsostek itu enggan menyebutkan nilai KPR yang telah dijalin dengan perbankan lainnya.
"KPR yang kami luncurkan berbunga paling rendah, sekitar enam persen dengan tenor kredit yang lebih panjang," kata Hotbonar Sinaga menambahkan.