EKBIS.CO, JAKARTA--Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan agar eksplorasi untuk pengembangan perekonomian tidak boleh terus menerus dilakukan di Pulau Jawa. Hal ini, menurut dia, akan mengganggu lingkungan,maksudnya daya dukung lingkungan terhadap manusianya. Apalagi, sampai saat ini, perekonomian Indonesia masih dikuasai Pulau Jawa.
Namun demikian, memang diperlukan sekitar 2 triliun dolar AS untuk mengembangkan ekonomi di luar jawa. “5-15 tahun mendatang terbayang kesempatan kita untuk mengembangkan ekonomi luar Jawa seperti yang terdapat di enam koridor ekonomi rancangan pemerintah,” ujar dia saat membuka Rapimnas Kadin di Hotel Ritz Carlton, Jumat (1/4). Karena, rasio 60 persen pembangunan ekonomi yang dikuasai Pulau Jawa itu, menurut SBY, tak boleh lagi terjadi.
Karena itulah, Presiden SBY berjanji akan mengembangkan perekonomian di luar Jawa dengan pesat, SBY mengatakan kondisi air di Jawa sudah negatif sehingga tak boleh lagi ada eksplorasi di Jawa. "Oleh karena itu kita harus kembangkan ekonomi di luar Jawa dan harus yang high-tech (teknologi tinggi), jasa, serta di bidang research and development," imbuh SBY.
Selain itu, SBY mengatakan, pemerintah juga akan mengembangkan infrastruktur kelistrikan di Indonesia secara besar-besaran. Sampai 2025 listrik di Indonesia harus memiliki kapasitas 80 ribu MW. "Saat ini baru 35 ribu megawatt (MW). Setiap tahun kita butuh tambahan listrik 3 ribu MW. Apapun sumber tenaganya, tapi harapan saya dari energi terbarukan," kata dia.