Sabtu 04 Jun 2011 22:09 WIB

Australia Berencana Hentikan Impor Sapi Potong, Mentan tidak Takut

Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Daging impor (Ilustrasi)
Foto: CORBIS
Daging impor (Ilustrasi)

EKBIS.CO, SEMARANG - Menteri Pertanian Suswono mengaku tidak khawatir dengan rencana Australia untuk menghentikan ekspor sapi potong."Kalau mereka (Australia, red.) memang mau menyetop silakan, masih ada pilihan negara-negara lain yang mau ekspor sapi," katanya di Ungaran, Kabupaten Semarang, Sabtu (4/6)

Australia menuding ada penyiksaan sapi di rumah pemotongan hewan (RPH) Indonesia.Bahkan ada tayangan video penyiksaan sapi yang diputar di Australia.

Menanggapi itu, mentang mengatakan dugaan adanya RPH yang tidak memenuhi "animal welfare" (kaidah kesejahteraan hewan) dan penyiksaan terhadap sapi sebelum disembelih perlu dibuktikan kebenarannya. Tapi ia juga menekankan, kabar itu menjadi masukan yang sangat berharga untuk membenahi RPH-RPH yang ada.

Kalau toh ada, ujarnya, tentunya tidak bisa digeneralisasi terhadap seluruh RPH sampai memutuskan kegiatan ekspor sapi yang selama ini berjalan.

"Keberadaan RPH-RPH ini menjadi kewenangan penuh pemerintah daerah, karena itu kami meminta pemda-pemda untuk aktif mengawasi kegiatan pemotongan hewan di RPH agar sesuai dengan kaidah yang ditetapkan," katanya.

Untuk rencana Australia yang akan menghentikan ekspor sapi ke Indonesia, ia mengatakan tidak perlu ditanggapi dengan penuh kekhawatiran. Indonesia, imbuhnya, membicarakan persoalan itu dengan pemerintah Australia dalam waktu dekat.

Ia mengakui Indonesia pernah negara pengekspor sapi ke negara-negara lain, termasuk ke Hong Kong sekitar tahun 1976. Namun mulai 1990 Indonesia justru menjadi negara yang mengimpor sapi dari negara lain.

"Indonesia mengimpor pertama kali sekitar 18 ribu ekor sapi pada 1990, sampai sekarang yang mencapai 500-600 ribu ekor. Namun, impor ini hanya dilakukan untuk menutup kekurangan daya dukung pasokan dalam negeri," katanya.

Karena itu, kata dia, pemerintah akan menghitung kembali daya dukung ternak dalam negeri, terutama sapi, mengingat saat ini dilakukan sensus ternak untuk mengetahui berapa kekurangan yang perlu dicukupi melalui impor.

"Kalau tingkat konsumsi daging sapi masyarakat Indonesia selama ini berkisar dua kilogram/kapita/tahun. Kami menargetkan pada 2014 mendatang volume impor sapi menjadi hanya 10 persen," kata Suswono.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement