EKBIS.CO, JAKARTA - Sebanyak tiga negara yakni Selandia Baru, Kanada dan Brasil siap memasok ternak dan produk ternak ke Indonesia menyusul penghentian ekspor sapi bakalan dari Australia. Hal itu mengemuka dalam pertemuan antara perwakilan ketiga negara tersebut dengan Kementerian Pertanian di Jakarta, Rabu.
Kepala Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian Banun Harpini mengatakan, sebenarnya yang diundang enam negara yakni Selandia Baru, Kanada, Brasil, Mexico, Uruguay, dan Irlandia. "Namun hanya tiga negara yang datang dan mereka menyatakan siap memasok ternak untuk memenuhi kebutuhan Indonesia," katanya.
Menurut dia, Brasil siap mengekspor daging ke Indonesia berapa pun jumlah yang diminta apalagi negara tersebut sudah mengekspor ternak ke sejumlah negara Asia, seperti India, China, Singapura, Rusia bahkan hingga Australia.
Namun demikian, lanjut Banun, untuk melakukan impor sapi dari Brasil terkendala masalah perundangan karena di negara itu masih terdapat penyakit mulut dan kuku (PMK).
Sedangkan dalam UU No.18 tahun 2009 tentang Peternakan dan Kesehatan Hewan disebutkan Indonesia hanya boleh mengimpor sapi dari negara yang bebas PMK.
"Brasil memang ada PMK, tapi Brasil itu negara seperti Indonesia, sangat luas. Ada memang zona-zona yang bebas PMK dan ada yang bebas PMK dengan vaksinasi maupu bebas tanpa vaksinasi," ujarnya.
Oleh karena itu, lanjutnya, ada pemikiran untuk dilakukan amandemen terhadap UU no 18 tahun 2009 tersebut.
Sementara itu, tambah Banun, untuk Selandia Baru lebih memilih memasok daging sapi ke Indonesia karena negara tersebut menerapkan kebijakan tidak mengekspor ternak hidup.
Sedangkan dengan Kanada, menurut dia, Indonesia akan mengimpor bibit ternak untuk meningkatkan populasi di dalam negeri.
"Kanada menjalin kerja sama peningkatan populasi melalui breeding protokol yang saat ini sedang disusun untuk impor kita. Sapi bibit untuk pemuliaan, lokasinya di Balai Transfer Embrio di Cipelang Bogor maupun di Lembang Kabupaten Bandung (Balai Inseminasi Buatan)," jelasnya.