EKBIS.CO, JAKARTA - Sekretaris Kabinet (Seskab), Dipo Alam, menyesalkan dan mempertanyakan wacana negara bangkrut.
"Ekonomi kita baik, pertumbuhannya bagus, inflasi bisa dikendalikan. Investasi digalakkan melalui program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). Indonesia baru saja dipercaya menjadi tuan rumah World Economy Forum. Apa kriteria bangkrut kalau begitu?" begitu Dipo mempertanyakan.
Menurut Dipo, kritik terhadap korupsi diterima sebagai masukan karena perang melawan korupsi sedang berjalan. Namun menyatakan negara telah bangkrut akibat korupsi dinilai terlalu berlebihan.
Dipo merujuk pada acara pertemuan para tokoh atas prakarsa Din Syamsudin, ketua umum Muhammadiyah, di gedung Muhammadiyah beberapa waktu lalu yang bertajuk "Indonesia Menuju Kebangkrutan".
Dipo mengharapkan, agar organisasi keagamaan, seperti Muhammadiyah, lebih memperhatikan masalah pendidikan dan pemberdayaan umat, bukan berpolitik praktis. "Bukannya memberi label Indonesia bangkrut hanya karena ada sejumlah politisi partai dan pejabat terlibat korupsi," katanya.
"Ini bukan persoalan pribadi saya dengan Din. Ini persoalan meluruskan masalah," katanya.
Ia menyayangkan di bawah kepemimpinan Din, Muhammadiyah menjauhkan diri dari pemerintah. "Banyak tokoh Muhamadiyah yang menyesalkan adanya jarak antara pemerintah dan Muhammadiyah belakangan ini. Mereka berusaha menetralisasikan bahwa Muhammadiyah bukan Din," cerita Dipo, yang mengaku dirinya lahir dan besar di lingkungan Muhammadiyah.