EKBIS.CO, JAKARTA - Menteri Pertanian Suswono mencurigai adanya penimbunan beras yang dilakukan oleh pedagang besar, terkait dengan kenaikan harga beras di pasaran yang tak imbang dengan pasokan serta prediksi Badan Pusat Statistik. "Bisa jadi ini adalah ulah penimbun yang sengaja memainkan harga," kata Mentan di Jakarta, Senin (1/8).
Sehari sebelumnya saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke gudang beras milik seorang pengusaha beras di Tegal dan gudang Bulog Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, dia menyatakan, pihaknya mendapatkan informasi adanya penimbunan di sejumlah titik di daerah.
Namun demikian, tanpa menyebutkan tempat dan pelakunya, Suswono mengaku akan mencari kepastian adanya informasi tersebut. "Pokoknya ada informasi itu, makanya saya kunjungi sejumlah daerah," katanya, menegaskan.
Menurut Suswono, secara nasional persediaan beras mencapai 1,4 juta ton di akhir tahun dari total target pengadaan yang dilakukan Bulog sebesar 1,5 juta ton. Dari ketersediaan beras tersebut, setiap bulan digelontorkan ke masyarakat hingga 260 ribu ton terutama untuk program raskin.
Sementara itu, berdasarkan angka ramalan II BPS, diperkirakan pada tahun ini terjadi surplus 2,4 persen atau meningkat dari 2010 sebnyak 1,17 persen. "Ini sangat aneh, ketika (ada surplus) harga beras menjadi tinggi, perkiraan saya ada penimbunan," ujarnya.
Menteri Pertanian juga meminta Bulog untuk memaksimalkan pembelian beras dari petani, agar daya serap hasil panen lebih optimal. "Ini penting agar stok beras nasional aman dan menghindari permainan harga dari para spekulan," tambahnya.
Pada kesempatan itu, Suswono juga menjelaskan hasil "sidak" ke Pasar Pagi Kota Tegal dan berdialog dengan sejumlah pedagang. Menurut para pedagang, pasokan sejumlah komoditas seperti cabai, bawang, telur dan daging sapi sejauh ini cukup memadai, sehingga harganya relatif stabil hanya beras yang harganya sedikit mengalami kenaikan.