Jumat 12 Aug 2011 09:11 WIB

Uang Kertas Baru Nanti Ada 'Pelanginya'

Rep: Fitria Andayani/ Red: Didi Purwadi
Uang palsu
Foto: http://3.bp.blogspot.com
Uang palsu

EKBIS.CO, SURABAYA - Bank Indonesia pada Oktober akan melakukan penyempurnaan teknologi pengaman pada uang kertas. Teknologi baru ini berupa Rainbow Printing yang diklaim tidak mudah ditiru oleh para pemalsu uang dan lebih gampang dikenali.

Direktur Pengedaran Uang, Mokhammad Dakhlan menyatakan, teknologi ini sesuai dengan standar internasional. Selain tidak mudah dipalsukan, teknologi tersebut dapat memudahkan masyarakat untuk membedakan uang asli dan palsu. "Rainbow printing berupa cetakan berwarna pelangi yang dapat terlihat dengan mudah bila dilihat dari sisi yang berbeda di dekat gambar pahlawan," katanya, Jumat (12/8).

Teknologi ini sebenarnya sudah digunakan pada uang pecahan Rp 10 ribu. "Selanjutnya akan diterapkan pada pecahan Rp 20 ribu, Rp 50 ribu, dan Rp 100 ribu," katanya. Teknologi ini selambat-lambatnya akan diterapkan pada Oktober mendatang.

Jumlah uang berteknologi baru yang akan diterbitkan nantinya itu disesuaikan dengan rencana kebutuhan uang dan kebutuhan cetak. Rencana kebutuhan uang dibuat dan disesuaikan dengan kondisi moneter dan pertumbuhan ekonomi Indonesia. "Tahun ini, kebutuhan uang di Indonesia sekitar Rp 150 triliun," katanya. Sementara, uang yang lama tetap beredar hingga lambat laun tergantikan oleh uang-uang baru.

Rainbow printing nantinya akan melengkapi teknologi pengaman pada uang kertas. Saat ini, dari semua fitur keamanan yang dicetak di atas uang kertas, hanya hologram yang dibuat dari tinta berubah warna (optical variable ink/OVI) yang masih sulit dipalsukan. Tanda tersebut berada di bagian kanan bawah semua uang kertas.

Sementara, fitur yang lainnya tidak terlampau sulit dipalsukan. "Sekarang teknologi penggandaan uang semakin canggih. Sehingga tingkat kemiripan uang palsu dengan yang asli juga semakin tinggi," ujarnya.

''Pembaruan teknologi pada uang kertas dan logam merupakankegiatan rutin yang kami lakukan terus-menerus.''

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement