EKBIS.CO, NEW YORK - Jim Balsillie dan Mike Lazaridis, dua sosok pemegang saham terbesar di Research in Motion (RIM) sekaligus CEO perusahaan baru saja kehilangan status sebagai milyader. Tahun ini, nilai saham RIM terjun bebas hingga 50 persen.
Dua eksektif yang memiliki masing-masing 5 persen saham dari perusahaan pembesut Blackberry itu, Jumat (16/9), harus menyaksikan nilai saham merosot hanya menjadi 640 milyar dolar. Padahal Februari, masih pada tahun ini, nilai saham bertengger di 1,9 milyar dolar AS.
Pendapatan RIM dalam tiga kuartal berturut telah mengecewakan investor mengingat perusahaan tengah berjuang keras mendapatkan perolehan pasar pengguna smartphone yang dikuasai Apple dengan andalannya, iPhone dan iPad.
Perusahaan berbasis di Ontario, Kanada, memperkirakan bakal mendapat pendapatan cukup signifikan setelah peluncuran komputer tablet PlayBook dan Blackberry seri terbaru.
"Mereka selip memperkirakan," ujar seorang analis dari Avian Securities LLC, Matthew Thornton, asal Boston. "Mereka sangat terlambat dengan produk baru. Mereka salah meramalkan. Mereka hampir tak melakukan apa pun untuk meyakinkan Wall Street bahwa mereka akan lebih kompetitif terhadap Apple dan produk Android dari Google."
Saham RIM merosot sebesar 19 persen ke 23,93 dolar AS di Bursa Saham Nasdaq. Sementara di New York, RIM tergelincir hingga 66 persen dari puncaknya pada 2011 dan 84 persen dari rekor tertinggi pada Juni 2008.
Kejatuhan nilai saham RIM menandai kemunduran perusahaan yang sempat mendominasi pasar smartphone di AS setelah memperkenalkan Blackberry pada 1999. Saham RIM meroket lebih dari 70 kali lipat pada 1999, ketika mulai diperdagangkan di Nasdaq. Tahun 2008 adalah puncak kejayaan perusahaan.