EKBIS.CO, JAKARTA – Tingginya impor produk asing ke Indonesia dianggap produk kesalahan fatal Pemerintah saat ini. Proses reshuffle, yaitu pergantian menteri di jajaran Koordinator perekonomian pun diharap mampu menyeimbangkan ekspor maupun impor dalam negeri.
Ketua Dewan Pembina Kamar Dagang dan Industri Indonesia, Fahmi Idris amat menyayangkan ketimpangan proses ekspor impor di dalam negeri. Impor di bulan Juni 2011, impor tertinggi sepanjang sejarah Indonesia, menurut dia terjadi karena kebijakan menteri yang lama tak berasaskan kepentingan nasional.
Impor yang tinggi menurut Fahmi amat merugikan Indonesia dalam hal perdagangan. ‘’Intinya harus diseimbangkan,’’ ujar Fahmi dalam Rapat Koordinasi Menyikapi Tim Ekonomi Kabinet Bersatu Jilid II pasca Reshuffle, di Menara Kadin, Kamis (20/10).
Bagi Fahmi tingginya impor memang terjadi karena tingkat persaingan atau kompetisi yang tinggi diantara negara-negara eksportir. Selama ini menurut Fahmi, untuk menjaga persaingan antar negara, Indonesia membuat perjanjian baik bilateral maupun multilateral. Hanya saja bagi Fahmi perjanjian itu harus menguntungkan Indonesia