EKBIS.CO, JAKARTA - Kekayaan pengusaha batubara dalam daftar 40 orang terkaya di Indonesia versi Forbes mengalami penurunan. Kekayaan yang turun dari pengusaha batubara tak terlepas dari aksi jual beli saham. Meski begitu, bisnis batubara dan sawit (Crude Palm Oil/CPO) tetap menjadi penyumbang kekayaan terbesar sebagian dari 40 konglomerat ini.
Total kekayaan 40 orang terkaya Indonesia yang masuk dalam daftar itu mencapai 85,1 miliar dolar AS. Jumlah itu naik 19 persen dari tahun sebelumnya yang sekitar 70-an miliar dolar AS. Beberapa nama di daftar teratas masih didominasi nama lama. Ada juga nama yang tersingkir dari daftar karena mengalami penurunan kekayaan.
Tiga orang teratas di daftar terkaya masih ditempati para langganan, yakni pemilik perusahaan Djarum R Budi dan Michael Hartono dengan kekayaan sebesar 14 miliar dolar AS, orang nomor satu di Gudang Garam Susilo Wonowidjojo dengan harta 10 miliar dolar AS, dan pemilik Grup Sinar Mas Eka Tjipta Widjaja dengan kekayaan 8 miliar dolar AS.
Forbes menghitung penghasilan menggunakan nilai saham per 15 November dan nilai tukar saat itu. Salah satu pengumpul kekayaan terbesar dari tambang mineral adalah Eka Tjipta. Dia mengendalikan bisnis sawit penghasil minyak goreng bermerek Filma melalui PT Sinar Mas Agro Resources. Bisnis lain Eka Tjipta adalah pulp, properti, dan perbankan.
Para 'pemain' lain di sawit adalah Martua Sitorus dengan kekayaan 3,2 miliar dolar AS dan pemilik Grup Salim Anthoni Salim, dan Putera Sampoerna melalui Sampoerna Agro yang yang menguasai sejumlah kebun kelapa sawit melalui putranya, Michael Sampoerna dengan harta 2,3 miliar dolar AS di peringkat kesembilan.
Fakta menarik lain adalah kekayaan para 'pemain' batubara yang turun pada tahun ini. Pengusaha dan juga Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie berada di posisi 30 dengan harta 890 juta dolar AS. Posisi Ical, sapaan akrab Aburizal, melorot dari tahun sebelumnya yang ada di posisi sepuluh tahun lalu.
Beberapa nama orang kaya di 2010 ada yang raib di daftar tahun ini. Salah satunya pemilik Medco Energy yang juga bergerak di batubara Arifin dan Hilmi Panigoro. Dua bersaudara ini sebelumnya berada di peringkat 22 tahun lalu dengan kekayaan 985 juta dolar AS, namun tahun ini terlempar dari daftar.
Pengusaha batubara lainnya, Garibaldi Thohir berada di peringkat 18 dengan harta 1,3 miliar dolar AS. Boy, sapaan akrab Garibaldi, mengalami penurunan kekayaan. Tahun lalu, Presiden Direktur Adaro Energy yang bergerak di batubara ini berada di peringkat 15 dengan kekayaan 1,45 miliar dolar AS.