Rabu 08 Feb 2012 22:34 WIB

Dongkrak Sektor Pertanian, Pemerintah Siapkan Kredit Rp247,8 Miliar

Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
CETAK LAHAN SAWAH. Seorang pekerja membajak lahan sawah dengan traktor
Foto: Antara
CETAK LAHAN SAWAH. Seorang pekerja membajak lahan sawah dengan traktor

EKBIS.CO, JAKARTA - Pemerintah menyiapkan kredit ketahanan pangan dan energi (KKPE) sebesar Rp274,8 miliar. Skema kredit itu sebagai upaya mendorong pertumbuhan sektor pertanian pada 2012.

"KPPE itu alokasinya pada 2012 Rp274,8 miliar," ujar Wakil Menteri Keuangan Anny Ratnawati di Jakarta, Rabu (8/2). Selain itu, Anny menambahkan pemerintah juga memberikan alokasi kredit pengembangan energi nabati dan revitalisasi perkebunan (KPPNRT) sebesar Rp93,3 miliar.

Ia menjelaskan walaupun pemerintah memberikan bantuan kredit namun pemanfaatan insentif tersebut belum dimanfaatkan secara optimal dan memberikan dampak yang signifikan bagi perkembangan sektor pertanian.

"Sebetulnya insentif itu sudah banyak diberikan. Jadi sekarang tinggal bagaimana insentif tersebut bisa dimanfaatkan," ujarnya.

Anny memperkirakan pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertanian kurang melakukan sosialisasi sehingga pemanfaatan bantuan kredit kurang digunakan secara maksimal oleh para petani.

"Sebetulnya seperti kredit program tadi leadnya ada di Kementan. Kementan harusnya bisa sosialisasi," ujarnya. Sosialisasi tersebut, menurut dia, bisa dimulai lewat persyaratan. "Kalau syarat-syarat tidak bisa dipenuhi harus kita lihat apa bisa diganti syarat yang lain," katanya.

Sedangkan dari sisi perbankan, Anny mengatakan rendahnya realisasi penyaluran kredit disebabkan industri perbankan masih menilai sektor pertanian merupakan wilayah yang beresiko karena potensi kegagalan panen akibat perubahan iklim.

"Kita akan tanyakan ke perbankan, meskipun jawabannya pasti masalah resiko, farming system resikonya tinggi apalagi karena masalah iklim apalagi saat climate change," ujarnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement