Jumat 30 Mar 2012 15:38 WIB

Waralaba Asing Tumbuh Lebih Subur Ketimbang Lokal

Rep: Dwi Murdaningsih/ Red: Djibril Muhammad
Waralaba Asing - ilustrasi
Waralaba Asing - ilustrasi

EKBIS.CO, JAKARTA – Waralaba asing diperkirakan bakal tumbuh lebih pesat dibandingkan waralaba lokal. Ketua Komite Tetap Kadin Bidang Waralaba dan Lisensi, Amir Karamoy mengungkapkan pertumbuhan waralaba asing pada tahun ini bisa mencapai 2012. Sementara itu, waralaba lokal tumbuh sekitar 15 persen.

Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Pergadagan, Gunaryo menuturkan sudah banyak peluang usaha kemitraan di Indonesia yang terus dibimbing agar meningkat menjadi franchisor. "Supaya bisa eksis dan menjadi franchisor handal yang mempu bertahan di pasar domestik,” ujar Gunaryo, Jumat (30/3) di kantornya.

Gunaryo mengungkapkan waralaba lokal itu juga akan dikembangkan agar bisa merambah ke negara asing. Meskipun tumbuh lebih subur dibanding waralaba lokal, Gunaryo mengatakan tidak ada salahnya banyak waralaba asing yang bermunculan di Indonesia. Selama ada transfer teknologi, penggunaan teknologi dalam negeri dan bisa menampung tenaga kerja, menurut dia justru sangat baik.

Hingga saat ini Kementrian Perdagangan masih membahas regulasi tentang peraturan penyelenggaraan waralaba di Indonesia, terutama tentang waralaba asing. Namun, ia tidak ingin menimbulkan kesan pembatasan terhadap waralaba asing. "Tidak begitu, tapi jangan sampai yang dikasih hanya satu dua orang," ungkapnya.

Dalam peraturan yang baru, Gunaryo mengungkapkan aturan itu mengarah pada pemerataan kesempatan kerja. Menurutnya, peraturan ini sudah diwacanakan kepada kedutaan dan tak ada waralaba asing yang keberatan dengan ini.

"Saya juga tidak mungkin membuat suatu peraturan yang di negara lain tidak dilakukan seperti itu," ungkapnya. Pembuatan aturan waralaba ini juga mempelajari seperti peraturan yang ada di Malaysia, Amerika dan Belanda.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement