Jumat 06 Apr 2012 15:51 WIB

Konferensi Industri Syariah Digelar di Yordania

Rep: Friska Yolandha/ Red: Heri Ruslan
Petugas melayani nasabah di BNI Syariah, Jakarta.
Foto: Wihdan Hidayat/Republika
Petugas melayani nasabah di BNI Syariah, Jakarta.

EKBIS.CO,   AMMAN -- Sebuah konferensi industri perbankan syariah akan diadakan di Yordania, Juni mendatang. Dewan Umum Perbankan dan Institusi Syariah (CIBAFI) dan Strategi Pengembangan Bisnis akan melaksanakan Forum Perbankan dan Institusi syariah yang bertajuk Horison Perbankan Syariah.

Konferensi ini akan berlangsung pada 27 hingga 28 Juni. Acara ini diharapkan dihadiri oleh lembaga-lembaga yang terlibat langsung dalam keuangan syariah dan internasional. Acara ini akan diisi oleh 30 hingga 35 pembicara yang diakui secara internasional. Mereka akan menyoroti isu-isu terbaru terkait perkembangan perbankan syariah di seluruh penjuru dunia.

Forum ini menyediakan platform untuk diskusi dan dialog di antara ahli-ahli keuangan, kepala eksekutif, pejabat tinggi dari bank dan organisasi besar, peneliti, mahasiswa pascasarjana, akademisi, perwakilan dari pemerintah lokal dan para peserta. Di konferensi ini mereka dapat membahas strategi terbaru, produk-produk dan pelayanan dalam ekonomi dan keuangan syariah.

Seperti dilansir dari laman Gulf Daily News, konferensi ini akan diselenggarakan melalui kerjasama antara Organisasi Akuntansi dan Autid untul Lembaga Keuangan Islam, Asosiasi Bank di Yordania, dan Dana Pengembangan dan Kerja (Reyada).

"Ekonomi dan keuangan syariah merupakan komponen sentral dari masa depan negara-negara Arab," ujar Sekjen CIBAFI, Ezzeddine Khoja, yang juga merupakan Ketua Panitia Konferensi 2012 ini, Jumat (6/4)

Yordania terpilih menjadi tuan rumah karena baru mengembangkan sektor perbankan syariah yang menarik banyak investor. Beberapa negara sudah menyatakan kehadirannya pada konferensi tersebut. Negara-negara tersebut adalah Lebanon, Oman, Qatar, Kuwait, Bahrain, Palestina, Tunisia, aljazair, Irak, Uni Emirat Arab, Sudan, Arab Saudi, Pakistan, Aljazair, Maroko, Malaysia, dan Inggris.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement